100 Tokoh, Dipimpin Din Syamsuddin Nyatakan Tolak Hasil Pilpres 2024, Jenderal (Purn) Fachrur Razi ikut Hadir

by
by
Konferensi pers pernyataan sikap 100 tokoh menolak pemilu curang terstruktur, sistematis dan masif, di Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024).(KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)

JAKARTA — Penanews.co.id — 135 tokoh hadir kawasan Jakarta Pusat menyatakan sikap penolakan terhadap hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 karena dinilai curang secara terstruktur, sistematis dan masif (TSM).

Turut hadir dalam pernyataan sikap di antaranya, mantan Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn) Fachrur Razi, pakar telematika Roy Suryo hingga mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin memimpin Pembacaan sikap penolakan disebuah hotel kawasan Jakarta Pusat, Rabu, (21/02/2024).

Dilansir Kompas.com,, “Kami dengan penuh kesadaran dan keyakinan menolak hasil pemungutan dan perhitungan suara pilpres yang sedang berlangsung dan kelanjutannya,” kata Din saat membacakan pernyataan sikap.

Para tokoh juga menilai pelaksanaan Pilpres 2024 berlangsung menyimpang jika dilihat dari ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Serta (menyimpang dari) etika politik berdasarkan agama dan budaya bangsa, khususnya prinsip kejujuran dan keadilan,” terang Din.

“Pilpres 2024 mengalami kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif. Hal demikian ditandai adanya Daftar Pemilih Tetap (DPT) Bermasalah melibatkan sekitar 54 juta pemilih, seperti yang diajukan oleh pihak tertentu ke KPU, yang tidak diselesaikan dengan baik,” tutur dia.

Mereka meyakini sikap tersebut karena mencermati dinamika penyelenggaraan Pilpres 2024. Din menyebut, dugaan kecurangan ini terjadi sejak tahapan hingga penayangan hasil hitung cepat atau quick count serta real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Para tokoh ini juga berpandangan bahwa Pemilu 2024 telah terjadi dengan berbagai bentuk intimidasi, tekanan, bahkan ancaman terhadap masyarakat.

Mereka juga menyinggung pengerahan aparat pemerintahan untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, tokoh-tokoh itu turut menyoroti keberpihakan Presiden Joko Widodo hingga pemberian bantuan sosial (bansos) yang dilancarkan jelang pemungutan suara.

Mereka juga mempersoalkan indikasi penggelembungan suara di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk pasangan Prabowo-Gibran.

Baca Juga:  Komit Kampanyekan Anti Korupsi, Bank Aceh Raih Penghargaan KPK

Terakhir, para tokoh juga menyinggung soal rekayasa dari data Informasi dan Teknologi (IT) milik KPU.

“Berdasarkan keterangan para ahli, adanya indikasi rekayasa kecurangan melalui IT KPU yang servernya berada di luar negeri, dan dirancang (by design) menguntungkan paslon 02,” ujar Din.

Sebagai informasi, pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh 135 tokoh.[]

Baca juga; Direktur IPI: Pemerintahan Tanpa Oposisi Cenderung Korup, Otoriter, dan “Abuse of Power

Baca juga; TKN: Yang Enggak Mau Bersanding, Ya Sudah Sana di Luar Pemerintahan

Baca juga; Nasdem dan PKB Dinilai Berpeluang Minggat, Koalisi Perubahan akan Kucar-kacir

Baca juga; Oknum Anggota Satreskrim Ditangkap saat Edarkan Narkoba di Medan

Baca juga; Viral Ratusan Warga Geruduk Kos-kosan Tempat Prostitusi di Sidimpuan

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *