JAKARTA – Penanews.co.id — Menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (MENPANRB) Abdullah Azwar Anas menyebutkan sebaran Aparatur sipil negara (ASN) masih berfokus di pulau Jawa dan kota kota besar.
Hal itu diungkapkan kan Anas saat menerima audiensi Menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
ASN yang menyediakan diri di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) akan mendapatkan percepatan karier dan apresiasi lebih
Dalam situs resmi Kemenpanrb, “Anas mengungkapkan, apabila melihat sebaran ASN, mayoritas ASN masih berada di pulau besar dan perkotaan, khususnya di Pulau Jawa. Karenanya pemerintah menginisiasi bagi ASN yang mendedikasikan diri di daerah 3T akan mendapatkan percepatan karier dan apresiasi lebih”.
Pertemuan Anas dan Nadiem Makarim membicarakan melakukan terkait tata kelola pengembangan karier guru dan dosen, di Jakarta, Senin (15/07/2024).
Dalam pertemuan tersebut diulas isu-isu strategis terkait tata kelola sumber daya manusia (SDM) Dosen dan Guru. “Hari ini dengan Pak Nadiem membahas manajemen talenta tenaga pendidik, salah satunya terkait kesejahteraan jabatan fungsional guru dan dosen melalui pengembangan dan penguatan karier,” ujar Anas.
Arah kebijakan pengadaan CASN tahun 2024 salah satunya fokus pada pada pemenuhan kebutuhan tenaga guru. Kementerian PANRB telah menyerahkan izin formasi sebanyak 40.541 calon ASN di lingkungan Kemendikbudristek. Formasi tersebut terdiri atas 15.462 CPNS dan 25.079 PPPK, lanjut Anas
“Kita sudah membicarakan bagaimana pemenuhan ASN guru dan dosen. Kita juga bahas terkait karier guru dan dosen agar kedepannya jauh lebih menjanjikan, jelas, dan tidak rumit,” jelasnya.
”Mencermati ini, kita sama-sama cari titik temu sehingga dosen dan guru di seluruh wilayah Tanah Air akan mendapat situasi yang lebih baik. Kariernya lebih bagus dan peningkatan kinerjanya makin optimal,” imbuh mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) tersebut.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tentu harus didukung dengan peningkatan kualitas serta jaminan kesejahteraan bagi para tenaga pendidik, ungkap Anas
Pada kesempatan yang sama, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan pihaknya mengulas berbagai masukan terkait pengelolaan guru dan dosen di Indonesia, termasuk jaminan karier dan kesejahteraan.
“Kami ingin melakukan akselerasi untuk memastikan karier dosen dan guru jauh lebih fleksibel sehingga kedepan karier mereka bisa terakselerasi.” pungkas Nadiem.[]