MAMASA — Penanews.co.id — Tujuh pendaki di kawasan Hutan Taman Nasional Gandang Dewata (TNGD) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) dilaporkan sempat tersesat. Menurut Informasi tiga di antaranya mengalami cedera.
“Info terakhir dari mereka semua sudah kembali ke jalur pendakian setelah sempat tersesat,” kata Kepala BPBD Mamasa Gusti Hermiawan kepada detikcom, Selasa (13/2/2024).
Melansir detikSulsel, Gusti menuturkan para korban memulai pendakian pada Senin (5/2). Mereka berhasil mencapai puncak TNGD pada Jumat (9/2) dan melakukan perkemahan di Pos 7.
“Pada tanggal 10, mereka melanjutkan perjalanan turun dan mengalami tersesat serta bahan makanan terakhir habis di malam hari,” jelasnya,
Kabar terkait keberadaan 7 pendaki yang terjebak di kawasan hutan TNGD diperoleh dari salah satu pendaki bernama Alfian Arif. Dia berhasil mencapai permukiman warga untuk mencari pertolongan pada Senin (12/2).
“Info disampaikan salah satu pendaki yang berhasil kembali. Kabarnya kondisi temannya yang lain sudah tidak mampu melanjutkan perjalanan dan ada 3 orang yang mengalami trouble. Dalam hal ini punya masalah alat gerak kaki dan ada keluhan di perutnya,” ungkap Gusti.
Lebih lanjut Gusti mengatakan, sejumlah pendaki lain dilaporkan sengaja tidak melanjutkan perjalanan untuk menjaga kawannya yang cedera. Tujuh pendaki yang terjebak semuanya pria.
“Yang lain juga sudah mempunyai keterbatasan kemampuan fisik untuk melanjutkan perjalanan, masih ada yang masih sehat namun mereka tinggal untuk menjaga kawan-kawannya yang trouble ini,” ujarnya.
Dia mengatakan, para korban berhasil kembali ke jalur pendakian dan melanjutkan perjalanan dari Pos 5 menuju Pos 4 pada Senin (12/2) sekitar pukul 10.00 Wita.
“Alfian Arif jalan duluan untuk mencari bantuan karena 7 orang yang lain sudah tidak sanggup melanjutkan perjalanan,” terang Gusti.
Menurut Gusti, Tim BKSDA Resort Mamasa telah berkoordinasi dengan BPBD Mamasa, Basarnas Mamuju, Polres Mamasa, Kodim 1428 Pemerintah Kecamatan dan Desa Tondok Bakaru serta komunitas Pecinta Alam untuk melakukan proses evakuasi korban.
“Tim pertama telah berangkat membawa bahan makanan dan tim kedua akan melakukan evakuasi korban. Estimasi proses evakuasi dua hari,” tutup Gusti.[]
Baca juga; Anies Berduka 3 Pendukungnya saat Kampanye Akbar di JIS Meninggal Dunia
Baca juga; Ambulance Puskesmas di Aceh angkut 1 Kg Sabu, Sopir Diburu
Baca juga; Distribusi Logistik Pemilu ke Pulau Terluar di Aceh Gunakan Pakai Kapal Kayu
Baca juga; 173 TPS di Lhokseumawe masuk kategori rawan menjelang Pemilu 2024