Macron mengatakan mengakui negara Palestina bukanlah hal yang tabu bagi Prancis

by
by
Presiden Prancis Emmanuel Macron terlihat saat konferensi pers dengan Presiden Ukraina di istana kepresidenan Elysee di Paris pada 16 Februari 2024, setelah menandatangani perjanjian keamanan bilateral. (AFP)

PARIS — Penanews.co.id – Presiden Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan pertamanya sejak perang Gaza dimulai November lalu, mengatakan pada hari Jumat (17/02/2024) bahwa mengakui negara Palestina “bukanlah hal yang tabu bagi Prancis”

“Pengakuan negara Palestina bukanlah hal yang tabu bagi Prancis,” katanya pada konferensi pers bersama di Paris dengan Raja Abdullah dari Yordania, seperti dilaporkan media Arabnews.

Komentarnya muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak rencana pengakuan internasional atas negara tersebut, menyusul laporan mengenai inisiatif tersebut di The Washington Post.

Surat kabar AS melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden dan sekelompok kecil negara Arab sedang menyusun rencana komprehensif untuk perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina

Hal ini mencakup batas waktu yang pasti untuk pembentukan negara Palestina, kata laporan itu.
Macron juga mengulangi peringatan agar Israel tidak menyerang kota Rafah. “Serangan Israel di Rafah hanya akan menimbulkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan menjadi titik balik dalam konflik ini.”

Kekhawatiran akan pengungsian massal meningkat seiring dengan desakan Netanyahu bahwa pasukan harus masuk ke Rafah untuk mencapai “kemenangan penuh” atas Hamas.

“Saya memiliki ketakutan yang sama dengan Yordania dan Mesir terhadap perpindahan penduduk secara paksa secara massal,” tambah Macron.

“Ini akan menjadi pelanggaran berat baru terhadap hukum internasional dan menimbulkan risiko eskalasi yang besar di kawasan ini,” katanya.

Macron pada hari Rabu mengatakan kepada Netanyahu bahwa jumlah korban tewas di Gaza “tidak dapat ditoleransi” dan “operasi” Israel di sana “harus dihentikan,” kata kantornya.

Dia menekankan bahwa perjanjian gencatan senjata harus dicapai “tanpa penundaan lebih lanjut,” dan menambahkan bahwa perjanjian tersebut harus “menjamin perlindungan semua warga sipil dan masuknya bantuan darurat secara besar-besaran.”

Dia mengatakan perdamaian hanya bisa dicapai melalui “penciptaan negara Palestina” [°]

Baca juga; PM Shtayyeh bersama mitranya dari Tunisia, bahas dampak agresi Israel terhadap Palestina di Gaza dan Tepi Barat

Baca juga; BW Kritik Pernyataan Jokowi “Kecurangan Dilaporkan ke Bawaslu atau MK”

Baca juga; Prabowo Rencanakan Potong Subsidi BBM Saat Menjabat Nanti – begini tanggapan Menteri ESDM

Baca juga; Gempar! Seorang Nenek di Padang Ditemukan Membusuk dalam Rumah

Baca juga; “Teror” Dulu, Mutasi Kemudian

Baca juga; Peserta HPN Tanam Mangrove Bersama Menteri LHK di Muara Angke

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *