Haniyeh: Kami akan menerima penghentian agresi Israel di Gaza, tapi ini syaratnya

by
by
Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh menghadiri pertemuan dengan wartawan asing di hotel al-Mathaf di Kota Gaza, Kamis, 20 Juni 2019. ( AP )

Kepala biro politik Hamas menekankan bahwa gerakan tersebut melakukan negosiasi secara bertanggung jawab, dan tidak akan menganggap remeh pengorbanan rakyatnya dan pencapaian Perlawanan.

GAZA PALESTINA — Penanews.co.id — Gerakan Perlawanan Islam di Palestina, Hamas hari ini menerbitkan pernyataan dari kepala biro politiknya Ismail Haniyeh menyambut positif uhasa mediator untuk menghentikan agresi Israel.

Mengutip berita media Al-Mayadeen, Haniyeh menekankan bahwa Hamas selalu merespons dengan semangat positif dan tanggung jawab yang tinggi melalui kerja sama dengan “mediator persaudaraan” untuk menghentikan agresi Israel terhadap warga Palestina, mengakhiri pengepungan yang tidak adil, mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, dan memulai rekonstruksi, termasuk tempat penampungan. 

Dia lebih lanjut menambahkan bahwa Hamas telah menunjukkan fleksibilitas ekstrim dalam menangani poin-poin yang disebutkan di atas, namun sangat jelas baginya bahwa pendudukan Israel dengan sengaja dan terus-menerus bermanuver dan menunda semua masalah yang menjadi perhatian Palestina, dan hanya fokus pada kepentingannya. sikap mengenai pembebasan para tawanan. 

Haniyeh mengingatkan sikap Perlawanan, karena Perlawanan akan menerima penghentian total agresi di Gaza, penarikan pasukan IOF , pencabutan blokade yang tidak adil terhadap Gaza, dan penyediaan tempat penampungan yang aman dan layak bagi semua pengungsi. dan tunawisma Palestina akibat agresi Israel. Dia juga menekankan kembalinya para pengungsi Palestina ke utara Gaza dan penghentian perang kelaparan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, serta komitmen untuk melakukan rekonstruksi.

Dia menyebut permintaan terakhir ini sebagai permintaan kemanusiaan, karena terdapat konsensus universal di PBB, lembaga-lembaga hak asasi manusia, dan keputusan Mahkamah Internasional mengenai pentingnya permintaan tersebut, yang mendesak pendudukan untuk mematuhinya. 

Haniyeh juga menambahkan bahwa mencapai kesepakatan pertukaran tahanan di mana tahanan yang paling lama menjalani hukuman akan dibebaskan adalah salah satu tujuan negosiasi, dan menekankan bahwa Hamas akan melakukan segalanya untuk menghentikan pertumpahan darah yang dilakukan terhadap rakyatnya oleh pendudukan.

134 hari genosida

Selama 134 hari berturut-turut, pendudukan Israel melanjutkan perang genosida terhadap warga Palestina di Gaza, melancarkan serangkaian serangan udara yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan cedera.

Baca Juga:  Di Korsel, Senator Fachrul Razi Bahas Kesiapan Pilkada dengan DPP Gerindra Prof Sufmi Dasco

Kementerian Kesehatan di Gaza hari ini mengumumkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas sejak awal agresi Israel di Gaza pada 7 Oktober telah meningkat menjadi 28.858 orang, ditambah 68.667 orang terluka.

Dalam 24 jam terakhir, pasukan pendudukan Israel melakukan 9 pembantaian terhadap keluarga di Gaza, membunuh 83 warga Palestina dan melukai 125 lainnya.[°]

Baca juga; BREAKING NEWS – Jaksa Eksekusi 2 Tahun Bui Adik Irwandi Yusuf, Terbukti Korupsi Tsunami Cup

Baca juga; Malam Nisfu Sya’ban Hari Raya Malaikat? Ini Penjelasan KH Sholeh Darat

Baca juga; Kapal Minyak TB Royal 27 Dirompak di Laut Kalsel, 13 Pelaku Ditangkap

Baca juga; Viral! Warga Lampung Antar Jenazah ke Pemakaman Harus Seberangi Sungai Deras

Baca juga; 8 Anak Hanyut Saat Lintasi Jembatan Gantung” di OKU

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *