MEDAN — Penanews.co.id — Lurah Sei Mati Fatimah Gabena Harahap hari ini memanggil pihak Sekolah Swasta Global Prima National Plus School yang telah menembok Gang Abadi di Jalan Brigjen Katamso, Medan, untuk dimintai klarifikasi terkait hal itu.
Fatimah Gabena Harahap mengatakan pihaknya sudah meninjau Gang Abadi yang tertutup tembok. Awalnya dia mengaku tidak mengetahui hal itu.
“Oh iya saya nggak tahu tentang itu, makanya begitu tahu hari Jumat langsung kami ke lapangan,” katanya Senin (4/3/2024) lansir detiksumut
Setelah meninjau ke lokasi, pihaknya kemudian menyurati Sekolah Global Prima untuk meminta klarifikasi. Pertemuan itu dijadwalkan hari ini, Senin
“Udah dibuat itu surat undangan ke pihak global terkait dengan itu,” ucapnya.
Diketahui Warga di Lingkungan I, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan resah karena akses ke rumah mereka terganggu usai Gang Abadi ditembok oleh pihak sekolah. Gang Abadi itu diduga ditutup oleh pihak Sekolah Swasta Global Prima National Plus School.
Pantauan detikSumut di lokasi, Sabtu (2/3), tembok tersebut berada di bagian belakang gedung sekolah. Terlihat gang itu ditembok menggunakan batu bata dengan ketinggian 3-4 meter.
Gedung sekolah Global Prima sendiri berada di dua sisi Gang Abadi. Pihak sekolah terlihat membuat jembatan penghubung dua gedung tersebut.
Salah satu warga sekitar bernama Romino Ismail (27) mengatakan tembok itu berdiri dalam 3 hari terakhir. Gang Abadi yang ditembok itu sepengetahuan warga di sekitar merupakan gang umum milik Pemkot Medan.
“Ini ditembok udah 3 hari ini lah. (Gang Abadi) ini untuk umum, sebelum saya lahir udah ada gang ini memang. Ini gang kota kemarin ada plang nya tapi sekarang nggak tahu lagi dimana,” kata Romino Ismail saat ditemui di lokasi.
Sekolah Global Prima sendiri disebut baru resmi berdiri 2009 silam. Awal pembangunan sekolah itu disebut sejak 2006.
Saat didatangi ke sekolah Global Prima, tidak ada pihak sekolah yang bisa memberikan keterangan. Sebab, berdasarkan informasi dari satpam sekolah itu, ada kegiatan di luar sekolah dan meminta agar datang kembali pada Senin (4/3).
“Saya sudah hubungi pihak sekolah, katanya Senin aja datang kembali ke sini,” kata Satpam bernama Iwan.
Baca juga; Bawaslu Telusuri Dugaan Penggelembungan Suara PSI di Cilegon
Baca juga; Faksi-faksi Palestina menyerukan ‘Banjir Ramadhan’ melawan Israel
Baca juga; Anestesi, Oksigen, penyuling air, barang paling teratas dilarang masuk ke Gaza oleh Zionis Israel
Baca juga; Kelompok Houthi di Yaman mengatakan akan terus menenggelamkan kapal-kapal Inggris
Baca juga; Kekuasaan Disebut Mengubah Sikap AHY Terhadap IKN