Hamas; Kemungkinan gencatan senjata sebelum Ramadhan tidak akan terjadi

by
by
Di atas, pasukan Israel di darat di Jalur Gaza. Negosiasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel menemui jalan buntu karena syarat-syarat yang diajukan untuk gencatan senjata enam minggu. (Tentara Israel/AFP)

Perundingan gencatan senjata akan dilanjutkan minggu depan dalam awal Ramadhan

KAIRO — Penanews.co.id — Hamas mengatakan pada hari Kamis (06/03/2024) bahwa delegasinya telah meninggalkan Kairo dan pembicaraan mengenai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera akan dilanjutkan minggu depan.

Hal ini terjadi karena perundingan tidak ada solusi, sehingga sangat kecil kemungkinannya bahwa mediator akan menjadi perantara kesepakatan sebelum bulan suci Ramadhan.

Mengutip berita Arabnews, Para pejabat Mesir sebelumnya mengatakan perundingan menemui jalan buntu atas permintaan Hamas untuk melakukan proses bertahap yang berpuncak pada diakhirinya perang. Namun mereka tidak mengesampingkan kesepakatan sebelum Ramadhan, yang diperkirakan akan dimulai pada hari Minggu dan muncul sebagai tenggat waktu informal.

Juru bicara Hamas Jihad Taha mengatakan Israel “menolak berkomitmen dan memberikan jaminan mengenai gencatan senjata, pemulangan pengungsi, dan penarikan diri dari wilayah serangannya.” Namun dia mengatakan pembicaraan masih berlangsung dan akan dilanjutkan minggu depan. Belum ada komentar langsung dari Israel.

Amerika, Mesir dan Qatar telah berusaha selama berminggu-minggu untuk menengahi kesepakatan mengenai gencatan senjata enam minggu dan pembebasan 40 sandera yang ditahan di Gaza dengan imbalan warga Palestina yang dipenjara di Israel.

Para pejabat Mesir mengatakan Hamas telah menyetujui syarat-syarat utama perjanjian tersebut sebagai tahap pertama, namun menginginkan komitmen yang akan mengarah pada gencatan senjata yang lebih permanen.

Hamas mengatakan pihaknya tidak akan membebaskan seluruh sandera yang tersisa tanpa penarikan penuh Israel dari wilayah tersebut. Militan Palestina diyakini menyandera sekitar 100 orang, dan 30 orang lainnya, yang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel yang memicu perang.

Hamas juga menuntut pembebasan sejumlah besar tahanan, termasuk petinggi militan yang menjalani hukuman seumur hidup, sebagai ganti sandera yang tersisa.

Baca Juga:  Media Asing Sorot Kecelakaan bus Rombongan SMK Lingga Kencana Depok Menewaskan 11 orang dan puluhan Luka luka

Israel secara terbuka telah mengesampingkan tuntutan tersebut, dan mengatakan pihaknya bermaksud untuk melanjutkan serangan setelah gencatan senjata dengan tujuan menghancurkan Hamas.

Para pejabat Mesir mengatakan Israel ingin membatasi perundingan pada perjanjian yang lebih terbatas. Mereka berbicara dengan syarat anonim karena tidak berwenang membahas negosiasi tersebut dengan media. Kedua pejabat tersebut mengatakan mediator masih menekan kedua pihak untuk melunakkan posisi mereka.

Ramadhan, bulan puasa fajar hingga senja, sering kali menyaksikan peningkatan ketegangan Israel-Palestina terkait akses ke tempat suci utama di Yerusalem. Diperkirakan akan dimulai pada hari Minggu, namun permulaan bulan lunar bergantung pada penampakan bulan.[]

Baca juga; Delegasi Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan Puluhan Perusahaan Spanyol

Baca juga; Mahfud ungkap respons Ganjar usai dilaporkan IPW ke KPK

Baca juga; Kanwil Kemenag Aceh Ajak Umat Jaga Ukhuwah Sikapi Potensi Beda Awal Puasa

Baca juga; PDI-P Tegaskan Sungguh-sungguh soal Hak Angket -Sedang Susun Naskah Akademik

Baca juga; Indonesia Kirim Bantuan 10 Juta Dosis Vaksin Polio ke Afghanistan

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *