NEW YORK — Penanews.co.id — Presiden AS Joe Biden menyerukan kepada “Israel” untuk tidak menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai “pertimbangan sekunder atau alat tawar-menawar, akan membangun dermaga sementara untuk bantuan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Joe Biden dalam pidato kenegaraannya pada hari Kamis (07/03/2024) bahwa ia mengarahkan militernya untuk memimpin misi yang akan membangun dermaga sementara yang akan membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
“Malam ini, saya mengarahkan militer AS untuk memimpin misi darurat untuk mendirikan dermaga sementara di Mediterania di pantai Gaza yang dapat menerima kapal-kapal besar yang membawa makanan, air, obat-obatan, dan tempat berlindung sementara,” ujarnya dalam pidatonya, lansir media Al Mayadeen.
“Tidak ada pasukan AS yang akan mendarat,” klaim Biden.
Dia menambahkan bahwa dermaga sementara akan memungkinkan peningkatan besar-besaran dalam jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, namun menekankan bahwa “Israel” harus memainkan perannya dalam proses tersebut agar hal itu berhasil.
Sebelumnya, seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan pelabuhan sementara itu akan memiliki dermaga yang akan “menyediakan kapasitas untuk ratusan truk bantuan tambahan setiap hari.”
Menurut pejabat itu, pengiriman tersebut akan disaring oleh Amerika Serikat dan mitranya di Siprus, anggota Uni Eropa.
Warga Gaza menghadapi kekurangan makanan, air, dan obat-obatan, dan PBB memperingatkan akan risiko kelaparan. Seluruh penduduk yang berjumlah 2,2 juta jiwa berada dalam krisis atau tingkat kerawanan pangan yang lebih buruk, menurut Program Pangan Dunia.
Biden pada hari Jumat meminta entitas pendudukan Israel untuk “mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza dan memastikan bahwa pekerja kemanusiaan tidak terjebak dalam baku tembak.”
“Saya mengatakan ini kepada para pemimpin Israel – bantuan kemanusiaan tidak bisa menjadi pertimbangan sekunder atau alat tawar-menawar. Melindungi dan menyelamatkan nyawa tak berdosa harus menjadi prioritas,” katanya dalam pidato tahunannya.
Presiden AS menegaskan kembali klaimnya bahwa “Israel mempunyai hak untuk menyerang Hamas,” namun menyebutkan bahwa pasukan Israel juga memiliki “tanggung jawab mendasar untuk melindungi warga sipil yang tidak bersalah di Gaza.”
Dia menambahkan bahwa gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, dapat mengakhiri pertempuran dengan membebaskan para tawanan, “meletakkan senjata, dan menyerahkan mereka yang bertanggung jawab atas kejadian 7 Oktober.”
Biden berbicara kepada keluarga tawanan yang ditahan oleh Perlawanan dengan mengatakan, “Saya berjanji kepada semua keluarga bahwa kita tidak akan beristirahat” sampai mereka dibebaskan.
Dia menyebut dampak yang ditimbulkan terhadap Gaza “memilukan”, seraya mengingatkan bahwa “perang ini telah menimbulkan korban jiwa yang lebih besar pada warga sipil yang tidak bersalah dibandingkan seluruh perang sebelumnya di Gaza jika digabungkan.”
Ia juga mengakui bahwa “lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh. Kebanyakan dari mereka bukan Hamas. Ribuan lainnya adalah perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah.”
Biden mengklaim bahwa pemerintahannya telah “bekerja tanpa henti untuk segera mewujudkan gencatan senjata yang akan berlangsung selama enam minggu.”
Menurut Presiden AS, gencatan senjata selama enam minggu akan memastikan pembebasan para tawanan yang ditahan di Gaza, “meringankan krisis kemanusiaan yang tidak dapat ditoleransi, dan membangun sesuatu yang lebih bertahan lama.”
Ia juga menegaskan kembali dukungannya terhadap pembentukan negara Palestina, dan menambahkan bahwa “satu-satunya solusi nyata adalah solusi dua negara.”
“Saya mengatakan ini sebagai pendukung seumur hidup Israel. Sepanjang karier saya, tidak ada seorang pun yang memiliki rekor lebih kuat bersama Israel. Saya menantang siapa pun di antara Anda di sini,” tambah Biden.[]
Baca juga; PBB; Israel menghancurkan sistem pangan Gaza dan membiarkan ‘kelaparan’
Baca juga; Ada Algoritma yang Kunci Suara Ganjar-Mahfud hanya bisa sampai 17 Persen
Baca juga; HUT SMSI ke-7, Ketua DPRK Banda Aceh: Harap Media Jadi Edukasi Masyarakat
Baca juga; Reses di Kota Baru, Farid Nyak Umar Terima Keluhan Terkait Bus Trans Koetaradja
Baca juga; Pj Bupati Mahdi Bersama Forkopimda Kembali Tinjau Pasar Bina Usaha