Unjuk rasa pro-Palestina di dekat Gedung Kongres AS’ Saat Biden Sampaikan Pidato Kenegaraan
NEW YORK — Penanews.co.id — Puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina pada Kamis (07/03/2024) mengadakan demonstrasi menentang agresi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Unjuk rasa itu terjadi didekat Gedung Kongres AS, bertepatan dengan Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato kenegaraannya.
Mereka menyerukan gencatan senjata di Gaza, para pengunjuk rasa memblokir sebagian Pennsylvania Avenue dan mengibarkan bendera besar Palestina, lansir Al Mayadeen.
“Warisan Biden adalah genosida,” salah satu spanduk yang terpampang berbunyi.
Demonstrasi tersebut bertepatan dengan demonstrasi serupa di luar Gedung Putih, di mana massa meminta pemerintahan Biden untuk mengakhiri dukungannya terhadap entitas pendudukan Israel.
The Washington Post melaporkan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat secara diam-diam telah menyetujui dan melaksanakan lebih dari 100 kesepakatan senjata dan penjualan peralatan militer asing kepada rezim Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023.
Sebelumnya, para pejabat tinggi AS mengungkapkan bahwa Biden akan memberi tahu Kongres pada hari Kamis bahwa ia telah mengarahkan militer AS untuk membangun pelabuhan di Gaza guna membawa lebih banyak pasokan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung melalui laut.
Pengumuman tersebut diduga tidak mencakup kehadiran pasukan AS di Palestina karena pasukan militer akan tetap berada di lepas pantai.
Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan kepada wartawan bahwa Biden berencana untuk membuat pengumuman tersebut dalam pidato kenegaraannya.
“Pelabuhan ini, yang fitur utamanya adalah dermaga sementara, akan menyediakan kapasitas untuk ratusan truk bantuan tambahan setiap harinya,” kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu kepada AFP.
Menurut sumber-sumber AS, “kemampuan signifikan ini akan memakan waktu beberapa minggu untuk direncanakan dan dilaksanakan” dan akan mencakup koridor maritim yang mengangkut bantuan melalui laut dari Siprus.
Pejabat kedua menyatakan bahwa operasi tersebut “diperkirakan akan menjadi operasi yang tidak memerlukan pasukan tempur di darat,” dan menambahkan bahwa militer AS memiliki “kemampuan unik” yang memungkinkan mereka beroperasi di lepas pantai.
Pejabat itu juga mengungkapkan bahwa pemerintah Israel telah diberitahu, dan AS akan bekerja sama dengan mereka dalam “persyaratan keamanan” sementara juga berkolaborasi dengan “mitra dan sekutu,” termasuk PBB dan kelompok bantuan di lapangan.[]
Baca juga; Biden mengarahkan militer AS untuk mendirikan dermaga sementara bantuan ke Gaza
Baca juga; PBB; Israel menghancurkan sistem pangan Gaza dan membiarkan ‘kelaparan’
Baca juga; Ada Algoritma yang Kunci Suara Ganjar-Mahfud hanya bisa sampai 17 Persen
Baca juga; HUT SMSI ke-7, Ketua DPRK Banda Aceh: Harap Media Jadi Edukasi Masyarakat
Baca juga; Reses di Kota Baru, Farid Nyak Umar Terima Keluhan Terkait Bus Trans Koetaradja