Muhammadiyah Usul Hapus Sidang Isbat, Ini Respons Kemenag

by
by
Ilustrasi. (Foto: dok. Kemenag)

JAKARTA – Penanews.co.id — Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti memberi usulan sidang isbat penentu awal bulan Hijriah ditiadakan. Hal itu dinilainya untuk menghemat anggaran negara.

“Dengan tidak mengadakan isbat, lebih menghemat anggaran negara yang secara keuangan sedang tidak baik-baik saja,” ucap Mu’ti pada Jumat (8/3/2024), dikutip CNN Indonesia.

Dilansir detikHikmah, menurut penilaian Mu’ti, hasil sidang isbat sebetulnya sudah bisa diprediksi. Mu’ti menjelaskan, kini pemerintah memakai kriteria kesepakatan Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) dalam menentukan awal bulan Hijriah.

Persyaratan MABIMS menyebutkan bahwa hilal minimal memiliki ketinggian 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Adapun ketentuan ini mulai diberlakukan 2022 lalu.

Mu’ti juga menyebutkan, bahwa pada awal Ramadan tahun ini, nantinya hilal berada pada posisi di bawah 1 derajat. Lalu, pada saat akhir Ramadan posisi hilal akan jauh di atas 6 derajat.

“Dengan kriteria itu, hasil isbat sudah dapat diprediksi dengan jelas,” Ujar Mu’ti.

Respons Kemenag soal Penghapusan Sidang Isbat
Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kemenag Ismail Fahmi mengatakan, pada dasarnya sidang isbat diperlukan sebagai wadah komunikasi antar ormas untuk menyikapi perbedaan. Hal itu tujuannya, kata Ismail, sekaligus upaya untuk meminimalisir konflik.

Ia pun bercerita, menurut catatan sejarah, perbedaan dalam penentuan tanggal sudah muncul sejak tahun 1950-an. Kemudian, Kemenag merespons dengan menggelar sidang isbat.

“Di Kementerian Agama ada tim khusus. Di sini para pakar, ahli dari seluruh ormas kita kumpulkan untuk berdialog. Dengan dialog itu juga pemerintah bisa ngerti, oh ternyata NU begini, oh Muhammadiyah, oh Persis seperti ini, mereka itu posisinya menjelaskan,” kata dia dalam bincang media di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024).

Meski demikian Ismail mengatakan Kemenag tetap terus mengupayakan ada kesamaan keyakinan dalam hal ini. Salah satunya yang sudah dilakukan Kemenag berulang kali melalui dialog-dialog tiap ormas.

Baca Juga:  Jamaah Haji Kloter 8 Aceh Didominasi Kaum Hawa

“Tetapi untuk hasilnya berserah diri sama Allah, dari hari ke hati, selalu melakukan dialog baik ke ormasnya, pendekatan ke ahlinya Muhammadiyah, bapak menteri datang ke kantor Muhammadiyah, ke kantor NU sudah kita lakukan,” ujarnya.[]

Baca juga: Achmad Marzuki Dicopot dari Kursi Pj Gubernur Aceh, Akan Diganti Sekda

Baca juga; Menyambut Ramadhan, Karyawan/ti PT PEMA kembali Serahkan Bantuan Rp. 25 Juta untuk Palestina

Baca juga; “Warisan Biden adalah genosida” bunyi tulisan dalam sebuah sepanduk Demonstran dekat Gedung Kongres AS

Baca juga; Biden mengarahkan militer AS untuk mendirikan dermaga sementara bantuan ke Gaza

Baca juga; PBB; Israel menghancurkan sistem pangan Gaza dan membiarkan ‘kelaparan’

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *