BANDA ACEH — Penanews.co.id — Ustad DR. H. Badrul Munir, LC, MA, bertindak sebagai Khatib Idul Fitri 1445 Hijriah di Mesjid Besar Syahadat Lamgugop, Kecamatan Syiahkuala Kota Banda Banda Aceh, adapun imam sholat Idul Fitri di mesjid tersbut Ustad Khairul huda, Rabu (10/04/2024)
Badrul Munir dalam khutbahnya menyampaikan Tujuan utama Allah mensyaratkan ibadah puasa Ramadhan adalah dalam rangka membentuk laallakum tattaqun, menjadi orang orang yang bertakwa.
Artinya apa yang telah sukses dari awal Ramadhan sampai saat ini maka hari ini kita berhak di berikan gelar almuttaqun, orang orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Badrul Munir juga menyatakan gelar almuttaqun tidak diperoleh dibangku pendidikan, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi.
Gelar almuttaqun tidak di peroleh di balai latihan atau Diklat tertentu, demikian juga gelar almuttaqun tidak diberikan oleh lembaga lembaga profesi tertentu, lanjut Badrul Munir
Tetapi yang memberikan gelar Almuttaqun adalah diberikan langsung, dianugerahkan langsung, dikukuhkan langsung oleh Allah SWT, kata Badrul Munir
Siapa yang sukses melaksanakan visi misi ramadhan, siapapun dia pada hari ini berhak mendapatkan gelar almuttaqun tersebut, lanjutnya.
Badrul Munir menambahkan mengutip perkataan Khalifah Umar bin Abdul aziz dalam untaian kata emas beliau. Bukanlah berahri raya itu semata mata memakai baju yang baru semua serba baru. Tetapi hakikat intisarinya atau substansinya adalah siapa yang takut pada hari akhirat pada hari pembalasan kepada hari hisab nanti, kepada hari kita diminta pertanggung jawaban selama hidup didunia kepada Allah SWT.
Dalam perkataan lain juga beliau (Khalifah Umar bin Abdul aziz) menambahkan tidaklah hari raya itu orang yang naik kendaraan yang bagus saja, tapi kaikatnya orang pada hari raya ini orang tersebut mendapat pengampunan dosa. Kita yakin dengan keseriusan kita, tekat kita dalam beribadah bulan ramadhan dan berkat Rahmat maqfirah Allah kita berhak mendapatkan gelar almuttaqun, lanjut Badrul Munir
Badrul Munir mengibarat seorang meraih sebuah gelar dalam kejuaraan, bahwa meraih itu kadang kadang lebih mudah dari pada mempertahankan, maka bagaimana kita mempertahankan gelar almuttaqun ini.
Kalau dalam bulan ramadhan kita sering kemesjid untuk melaksanakan ibadah berjamaah, apabila dalam bulan bulan ramadhan lidah kita dibasahi dengan bacaan Alquran dan zikir, istiqfar dan doa, apabila dalam ramadhan kita sering bangun sepertitiga malam kemudian kita meneteskan air mata bermunajat, bersimpuh di hadapan Allah swt mengingat dosa dosa dan kesalahan kita, tegasnya
Jika pada bulan ramadhan kita bersimpati berempati pada kaum miskin orang miskin anak yatim orang yang lemah orang orang yang membutuhkan.
Maka janganlah kebiasaan yang baik selama bulan ramadhan hanya menjadi topeng sesaat itu pada bulan ramadhan, akan tetapi harus kita pelihara kita jaga apa kita lakukan dalam ramadhan harus kita lakukan diluar ramadhan. Karena Tuhan yang kita sembah di dalam ramadhan itu juga Tuhan yang kita sembah di luar ramadhan dan bulan bulan lainnya, harapnya.[achi]