Kelompok garis keras pimpin parlemen Iran setelah pemilu putaran kedua, permusuhan terhadap AS berlanjut

by
by
Seorang pria Iran memberikan suara untuk pemilihan parlemen putaran kedua di tempat pemungutan suara di Teheran, Iran, 10 Mei 2024. (AP Photo/Vahid Salemi)

DUBAI — Penanews.co.id — Kelompok garis keras Iran telah memenangkan sebagian besar kursi yang tersisa dalam pemilu putaran kedua untuk memberi mereka kendali penuh atas parlemen negara itu, kata pihak berwenang, namun tidak memberikan rincian apa pun mengenai jumlah pemilih.

Hasil tersebut, dan hasil pemilu sebelumnya pada bulan Maret, memberi kelompok garis keras 233 dari 290 kursi di parlemen Iran, menurut penghitungan Associated Press.

Kelompok garis keras berupaya menerapkan lebih banyak pembatasan budaya dan sosial berdasarkan syariah Islam, termasuk menuntut perempuan mengenakan cadar di depan umum. Mereka juga mengungkapkan permusuhan terhadap Barat, khususnya Amerika Serikat.

Para politisi yang menyerukan perubahan dalam pemerintahan negara tersebut, yang dikenal sebagai reformis, umumnya dilarang mencalonkan diri dalam pemilu. Mereka yang menyerukan reformasi radikal atau meninggalkan sistem teokratis Iran juga dilarang atau tidak dihiraukan untuk mendaftar sebagai kandidat.

Penghitungan suara dimulai setelah pemungutan suara ditutup pada Jumat malam, dan otoritas pemilu mengumumkan nama-nama pemenang pada hari berikutnya.

Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi mengatakan pemilu tersebut menghasilkan “partisipasi yang baik,” tanpa menjelaskan lebih lanjut.

“Semua orang yang terpilih memiliki jumlah suara yang relatif baik dan dapat diterima”, katanya.

Hasil ini memerlukan persetujuan badan pengawas konstitusi. Diperkirakan minggu depan. Parlemen baru akan memulai tugasnya pada 27 Mei.

Parlemen di Iran memainkan peran sekunder dalam pemerintahan negara meskipun hal ini dapat meningkatkan tekanan terhadap pemerintah ketika memutuskan anggaran tahunan dan rancangan undang-undang penting lainnya. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memiliki keputusan akhir dalam semua urusan penting negara.

Pada bulan Maret, total 25 juta surat suara telah diberikan, dengan jumlah pemilih hanya di bawah 41 persen, terendah sejak Revolusi Islam tahun 1979 yang membawa kelompok Islam berkuasa.[]

Baca Juga:  Di Korsel, Senator Fachrul Razi Bahas Kesiapan Pilkada dengan DPP Gerindra Prof Sufmi Dasco

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *