Pengemis Badud di Banda Aceh Mobilisasi dengan Motor

by
by

BANDA ACEH — Penanews.co.id — Fenomena pengemis di dalam Kota Banda Aceh tak kan pernah habis nya, bermacam pola dilakukan, ada yang berpakaian Badud, ada yang menggunakan alat musik, dan menggunakan kotak amal bantuan anak yatim atau kaum dhuafa, dan lain sebagainya.

Pertengahan bulan yang lalu dikota Banda Aceh satuan polisi pamong praja (satpol pp) bersama dengan Tim gabungan mengaruk pengemis di beberapa tempat di kota tersebut.

Dari pantau Penanews.co.id, terlihat pengemis yang berpakaian Badud meminta minta di salah satu warung kopi di kawasan jalan Syiahkuala gampoeng lam dingin Banda Aceh, Selasa (16/07/2024).

Setelah menjalankan aksi meminta di warkop tersebut, badut itu keluar dan terperogok dengan pewarta Penanews.co.id sedang menunggangi sepeda motor menyeberangi jalan sepertinya untuk berpindah tempat.

Menurut salah satu sumber masyarakat yang sering melihat badud tersebut mengatakan bahwa dia berpindah ke warkop yang lain atau ke simpang empat lampu merah untuk mengemis.

Untuk memperlancar urusan mengemis sengaja Badud tersebut menggunakan sepeda motor, lanjut sumber tersebut

Memang dia pake motor untuk memudahkan mobilisanya. Kata Sumber tersebut

Menurut seorang ibu warga Banda Aceh bahwa keberadaan badud meminta minta di warkop atau di perempatan lampu merah tidak baik untuk tumbuh kembang anak.

Anak yang melihat badud beraksi memang suka, tapi seakan akan anak berfikir membenarkan mencari uang uang dengan bergaya badut.

Ibu yang berkulit putih tinggi semampai tersebut meminta kepada pemerintah setempat untuk menertibkan keberadaan badut yang berprofesi pengemis.

Ibu yang bekerja disalah satu instansi pemerintah Aceh itu melanjutkan Keterlibatan anak-anak dalam pengemisan tidak hanya mempengaruhi aspek psikologis mereka, tetapi juga aspek sosial dan pendidikan. Anak-anak ini seringkali terputus dari pendidikan formal mereka karena dipekerjakan untuk mengemis, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan kecerdasan sosial mereka.

Baca Juga:  Sudah Kebiasaan, Setiap Senin Pertalite Habis di Sejumlah SPBU di Banda Aceh

Anak-anak yang terlibat dalam pengemisan Badud juga menghadapi risiko kesehatan dan keamanan yang signifikan. Mereka mungkin terpapar pada kondisi cuaca yang ekstrem, kekurangan nutrisi, dan bahaya fisik seperti kecelakaan atau pelecehan, lanjutnya

Menurut ibu itu dulu pertunjukan badut di sirkus sirkus atau diundang khusus untuk menunjukan atraksinya pada pesta pesta ulang tahun, perpisahan atau keramaian, tapi sekarang badut kok sudah mengemis, tutupnya.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *