KUTACANE – Penanews.co.id — Tingginya curah hujan membuat penyelenggara perlombaan arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 menyiapkan rencana manajemen krisis mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pertandingan yang akan dimulai hari ini, Kamis (12/9/2024). Di mana nomor Down River (DRR) yang memiliki jarak tempuh terjauh akan mulai dimainkan pada pukul 08.00 WIB.
Nomor DRR memperlombakan kecepatan tim dalam mendayung perahu pada jarak sejauh 8KM, dengan jarak tempuh 20-60 menit. Kategori pertama yang dimainkan hari ini adalah R6 (perahu 6 orang) putra dan putri.
Dalam briefing persiapan perlombaan hari pertama di Hotel Eka Jaya, Kutacane, Aceh Tenggara, semalam (11/09/2024), Race Director perlombaan, Joni Kurniawan menyatakan kaitannya dengan keselamatan (safety), pihak panpel menyiapkan beberapa antisipasi.
“Kita akan start dari Muara Gurah sampai finis di Aunan, dengan melihat curah hujan. Tim rescue akan menentukan terlebih dahulu tingkat risiko di lomba nanti, dengan menentukan beberapa persyaratan. Misalnya, jika skala Tinggi Muka Air (TMA) yang ditaruh di sungai di atas 40cm pada pagi hari, maka perlombaan akan ditunda sampai dengan pukul 12.00 WIB. Ini hasil diskusi dengan tim rescue,” ungkapnya.
Kemarin malam, dengan kondisi hujan deras yang mengguyur Ketambe (Sungai Alas) dan sekitarnya, tinggi air dibuat dengan skala TMA normal di posisi 20cm. Beberapa skenario pun disiapkan agar tidak mengganggu jadwal pertandingan.
“Kita tidak menunda hari lomba, tetapi menunda jamnya saja agar tidak mengganggu jadwal. Karena ini menyangkut safety peserta,” kata Joni.
Beberapa skenario tersebut, yakni bila sampai dengan pukul 12.00 WIB ketinggian air ada penurunan 20-30cm, maka semua tim akan dilepas di start awal, di Muara Gurah untuk putra dan putri.
Tapi, jika TMA masih di atas 30-40cm, maka yang dilepas di garis start awal (Muara Gurah) hanya tim putra, sementara tim putri akan start hanya di Ketambe, dengan finis di tempat yang sama, yakni di Aunan. Kemudian, jika TMA masih dikisaran 40cm, maka tim putra dan putri akan dilepas di garis start mulai Ketambe dan finis di Aunan.
Tim rescue yang dikepalai oleh Abdullah dan Buce Surripatty mengingatkan para peserta untuk selalu mewaspadai terjadinya perubahan arus atau debit air sungai. Terutama jika ada pertemuan anak sungai.
“Karena di tempat itu bisa terjadi hal-hal yang dapat membuat perahu terbalik. Tapi, kami sudah menyiapkan semua rescue yang berjumlah 30 orang. Ada empat perahu rescue dan tiga kayak rescue yang akan mendampingi para peserta saat berlomba nanti,” tutur Abdullah.
Tim rescue, menurutnya telah menyiapkan dua titik evakuasi bila mana terjadi hal yang tidak diinginkan. Yakni, di jalur start Ketambe dan titik kedua di jembatan besi, di mana tim rescue akan stand by bersama tim medis.
“Insyaallah aman. Kami sudah menyiapkan segala antisipasi untuk mendukung suksesnya pertandingan para atlet yang luar biasa ini,” tukasnya.
Technical Delegate (TD) cabang olahraga arung jeram, Amalia Yunita menambahkan, dengan kondisi hujan deras yang turun di sepekan terakhir ini, pihaknya mengkhawatirkan adanya banjir bandang. Walaupun, terakhir kali kawasan Aceh Tenggara mengalami banjir bandang pada sembilan tahun lalu, di 2015.
“Tetap dengan curah hujan yang tinggi perlu diantisipasi untuk keselamatan dan keamanan peserta PON. Antisipasi ini kami buat dengan matang dari hulu sungai hingga hilir. Di hulu, kami akan menempatkan pengawas hulu untuk memberikan informasi terkini akan kondisi TMA sungai. Kemudian, menetapkan zona aman di pinggir sungai beberapa meter, agar tidak dimasuki penonton guna mengantisipasi jikalau terjadi luapan air sungai yang cepat,” katanya.
Kemudian, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa titik evakuasi (5 titik) disepanjang jalur perlombaan. Tenaga media yang disediakan ada 13 dokter, 12 suster yang ditempatkan di lima stasion, dengan 3 ambulance yang stand by.***