BBM Langka Bikin Resah Warga, Harga Pertalite Eceran Tembus Rp 30 Ribu Perliter

by
Warga sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM khususnya jenis pertalite, hal ini memicu lonjakan harga pertalite eceran yang tembus hingga Rp 50 ribu perbotol atau Rp 30 ribu perliter. | foto tvOnenews.com


BUTON UTARA – Penanews.co.id — Antrian panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, membuat resah warga. Pasalnya warga sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM khususnya jenis pertalite, hal ini memicu lonjakan harga pertalite eceran yang tembus hingga Rp 50 ribu perbotol atau Rp 30 ribu perliter.

Diberitakan tvOnenews.com, parahnya kondisi ini juga memicu keributan yang kerap terjadi akibat panjangnya antrian kendaraan. Lonjakan harga pertalite eceran pun tak dapat terhindarkan. Harga pertalite eceran yang sebelumnya hanya Rp 20 Ribu perbotol ukuran isi 1,5 liter tembus hingga di angka Rp 50 ribu perbotol atau Rp 30 ribu perliternya.

Fenoma ini terekam jelas dalam sejumlah video unggahan warga yang viral di media sosial. Menurut salah seorang warga, Arif Muslihi, panjangnya antrian BBM di SPBU membuatnya enggan membeli BBM di SPBU, Arif memilih membeli pertalite eceran yang banyak menjamur di Buton Utara, namun dengan kenaikan harga cukup fantastis.

Pertalite eceran di Buton Utara,Sulawesi Tenggara

Hal ini menurut Arif membuat warga resah sebab BBM sudah menjadi kebutuhan vital yang dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pokok. “Terus terang ini sudah sangat meresahkan, bagaiman tidak, harga pertalite yang eceran saya pernah beli dengan Rp 50 ribu perbotol ini sangat mahal bahkan sempat ada juga yang sampai Rp 60 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp 20 ribu perbotol, ini sangat memberatkan masyarakat kecil, tapi sejak tiga hari ini harga eceran sudah berangsur turun,” ungkap Arif, saat ditemui usai membeli pertalite eceran, Ahad (22/9/2024).

Sementara menurut penanggung jawab salah satu SPBU di Kecamatan Kulisusu, Buton Utara, Darwis, kondisi ini sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir, namun kata Darwis, tidak ada pengurangan pasokan BBM dari Pertamina.
Darwis menduga antrian panjang terjadi akibat kebutuhan BBM yang semakin meningkat. “Menurut saya antrian panjang ini disebabkan kebutuhan BBM makin tinggi, kendaraan terus bertambah bisa dibilang peningkatannya itu bisa sampai tiga kali lipat, “terang Darwis.

Baca Juga:  Tuduhan Aniaya Muridnya Tak Terbukti, Bu Guru Supriyani Divonis Bebas

Untuk mengantisipasi terjadinya keributan, pihak pemerintah setempat dan personil TNI Polri melakukan pemantauan dan penertiban di SPBU dengan membatasi hanya satu kali pengisian BBM setiap kendaraan agar tidak memicu antrian panjang. Kini antrian panjang di SPBU mulai berkurang dan harga pertalite eceran berangsur-angsur normal meski masih ada beberapa pengecer yang menjual dengan harga tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *