KOTA JANTHO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto, SSTP MM, menobatkan Faiz Alkirami dan Tasya Miftahul Jannah sebagai Agam Inong Aceh Besar di malam puncak ajang pemilihan Duta Wisata tahun 2024 di Gedung Jantho Sport City (JSC), Kota Jantho, Sabtu (28/09/2024) malam.
Sejumlah atraksi budaya ikut menghibur para penonton yang hadir untuk menyaksikan berbagai hiburan mewarnai penobatan Duta Wisata Aceh Besar 2024, mulai dari penampilan penyanyi Aceh Cut Zuhra hingga atraksi tarian Sanggar Keumalahayati yang merupakan sanggar binaan PJ. Dekranasda Aceh Besar, Cut Rezky Handayani.
Ajang penobatan Agam Inong Duta Wisata Aceh Besar 2024 yang dihelat setiap tahun merupakan salah satu kegiatan prestisius yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Forum Duta Rayeuk. Acara ini menjadi sorotan bagi masyarakat Aceh Besar karena peran besar para Agam Inong dalam mempromosikan keindahan pariwisata dan kekayaan budaya daerah. Pada tahun 2024, penobatan ini diselenggarakan di Jantho Sport Center, Kota Jantho, pada Sabtu malam, 28 September 2024.
Seleksi para finalis telah dimulai jauh hari sebelum malam puncak penobatan. Proses seleksi meliputi berbagai tahapan seperti wawancara tahap 1, kelas koreografi, kelas prakarantina, dan karantina. Delapan pasang finalis, yang terdiri dari 16 finalis terbaik, berhasil menembus berbagai ujian untuk mencapai malam penobatan ini.
Pada malam puncak, beberapa kategori juara diumumkan, antara lain:
1. Juara 1 Agam Inong Aceh Besar 2024
Pemenang kategori ini akan mewakili Aceh Besar pada ajang tingkat provinsi Duta Wisata Aceh 2024.
2. Juara 2/Wakil 1 Agam Inong Aceh Besar 20243.
Juara 3/Wakil 2 Agam Inong Aceh Besar 20244.
Juara Agam Inong Kategori Favorit 2024.
3. Juara Agam Inong Kategori Ekonomi Kreatif (Duta Ekonomi Kreatif 2024)
Kategori ini diberikan kepada finalis yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam memajukan ekonomi kreatif di Aceh Besar. Pada tahun ini, gelar Duta Ekonomi Kreatif diraih oleh:
Agam: Muhammad Sufiyan Sauri, 18 tahun, mahasiswa Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Abulyatama.
Inong: Cut Zakiatunnufus, 18 tahun, mahasiswa Manajemen, Universitas Syiah Kuala.
Muhammad Sufiyan Sauri sebagai pemenang kategori Ekonomi Kreatif (Duta Ekonomi Kreatif) dari program studi peternakan fakultas pertanian universitas abulyatama menyampaikan: selama mengikuti ajang ini sangat luar biasa. Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan, mulai dari proses seleksi hingga tahap karantina. Saya tidak hanya belajar tentang bagaimana mempromosikan pariwisata dan budaya, tetapi juga tentang pentingnya peran anak muda dalam mengembangkan ekonomi kreatif di daerah. Seluruh proses ini memupuk rasa percaya diri, semangat kolaborasi, dan wawasan yang lebih luas tentang potensi besar yang kita miliki.
Sebagai pemenang kategori Duta Ekonomi Kreatif, saya memiliki harapan besar agar kita semua, terutama generasi muda, bisa lebih berperan aktif dalam memajukan industri kreatif lokal. Aceh Besar memiliki banyak potensi, mulai dari kerajinan tangan, kuliner, hingga seni dan budaya yang bisa menjadi nilai jual tinggi di pasar nasional maupun internasional. Mari bersama-sama mengembangkan ide-ide kreatif, memperkuat ekonomi lokal, dan mendukung satu sama lain dalam menciptakan produk-produk yang bisa membawa nama baik Aceh Besar.
Pesan saya kepada seluruh teman-teman generasi muda, jangan pernah berhenti untuk bermimpi dan berkreasi. Jadikan ajang ini sebagai motivasi untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi daerah kita. Dan tentunya, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga, teman-teman, dan para pembimbing yang selalu mendukung saya sejak awal perjalanan ini.
Sekali lagi, terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Forum Duta Rayeuk yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan ini. Semoga saya bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya dan berkontribusi nyata untuk Aceh Besar.
Dengan penobatan ini, diharapkan para Agam Inong Duta Wisata Aceh Besar 2024 dapat mengemban amanah dalam memperkenalkan potensi wisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif Aceh Besar di kancah yang lebih luas.