BANDA ACEH — Penanews.co.id — Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh mengelar ‘International Public Lecture’ secara online melalui platform Zoom pada Jumat (04/10/2024).
Dalam acara ini, Prof Ken Miichi PhD, seorang Guru Besar dari Sekolah Pascasarjana Studi Asia Pasifik di Waseda University, Jepang, diundang sebagai pembicara utama dengan tema “Studi Islam dan Politik di Indonesia; Sebuah Pengalaman Orang Luar.”
Dekan FSH UIN Ar-Raniry, Prof Kamaruzzaman, dalam sambutannya yang media ini kutip dari ar-raniry.ac.id, mengungkapkan rasa terima kasih yang tulus kepada Prof Ken Miichi atas kesediannya untuk berbagi wawasan mengenai hubungan antara Islam dan politik di Indonesia.
“Kehadiran Prof Ken Miichi merupakan kebanggaan bagi kami, mengingat beliau memiliki pemahaman yang luas tentang perkembangan Islam dan politik di Indonesia, yang tentu akan memberikan perspektif baru bagi kita semua,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kamaruzzaman juga menyinggung hubungan erat antara Aceh dan Jepang, yang semakin terjalin pasca bencana tsunami tahun 2004. Jepang, menurutnya, telah memberikan kontribusi besar dalam pemulihan Aceh, baik melalui bantuan infrastruktur maupun beasiswa pendidikan bagi generasi muda Aceh untuk melanjutkan studi di Jepang.
“Kegiatan seperti ini dapat semakin mempererat hubungan akademis antara Aceh dan Jepang,” tambahnya.
Menurutnya, Acara kuliah umum ini juga menjadi ajang silaturahmi yang dinantikan oleh banyak pihak, mengingat Prof Ken Miichi pernah tinggal, belajar, dan melakukan penelitian di Indonesia.
“Pengalaman beliau sangat relevan dengan tema yang diangkat, dan kami berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya,” kata Kamaruzzaman.
Dekan FSH UIN Ar-Raniry juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi. “Saya harap acara ini memberikan manfaat besar bagi kita semua. Manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk memperkaya wawasan tentang hubungan Islam dan politik, baik di Indonesia maupun di luar negeri,” tutupnya.
Sementara itu, Prof Ken Miichi, dalam paparannya, membahas tiga ideologi utama yang mempengaruhi politik Indonesia, yakni Tradisionalisme, Islamisme, dan Feminisme.
Ia menjelaskan bahwa Tradisionalisme, yang diusung oleh organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU), menekankan pelestarian adat dan budaya lokal, Sementara itu, Islamisme berfokus pada penerapan prinsip-prinsip Islam dalam sistem politik, dengan spektrum yang beragam dari moderat hingga radikal. Selain itu, Feminisme berperan besar dalam perjuangan kesetaraan gender, dengan mengadaptasi nilai-nilai lokal dan agama, termasuk dalam konteks Islam.
Prof Ken juga menekankan pentingnya sudut pandang eksternal untuk memahami kompleksitas interaksi antara Islam dan politik di Indonesia, khususnya di Aceh yang memiliki tradisi dan nilai-nilai Islam yang kuat.
Acara ini dipandu oleh Mumtazinur, dosen Hukum Tata Negara FSH UIN Ar-Raniry, dan diikuti oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, mahasiswa, alumni, dan politisi. Para peserta diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas wawasan tentang hubungan Islam dan politik di Indonesia. [ ]