BANDA ACEH — Debat calon gubernur Aceh yang berlangsung pada Jumat malam (1/11/2024) membahas berbagai isu penting, termasuk pertanian dan hilirisasi. Cawagub 01, Fadhil Rahmi, mengungkapkan bahwa pemerintahan yang dipimpinnya akan mengutamakan sumber daya manusia (SDM) lokal dalam pengembangan teknologi pertanian dan hilirisasi. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor pertanian Aceh.
Menyusul pernyataan tersebut, Cagub 02, Muzakir Manaf, atau Mualem, memberikan tanggapan yang tegas. Ia menyatakan bahwa pembangunan pertanian di Aceh sebenarnya bukanlah hal yang rumit. Menurutnya, jika irigasi dikelola dengan baik dan pasokan pupuk mencukupi, semua aspek pertanian dapat berjalan dengan lancar. Ia mengingatkan agar tidak terjebak dalam teori yang berlebihan, “Bek jak cet langet (jangan menghayal),” ujarnya. seraya menekankan pentingnya implementasi yang nyata di lapangan.
Di sisi lain, Cawagub 02, Fadhullah, menyoroti pentingnya hilirisasi sebagai salah satu program unggulan. Ia menjelaskan bahwa hilirisasi bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis produk pertanian, sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik. “Ini menjadi program kami jika terpilih nantinya,” kata Fadhullah, menekankan komitmennya terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian.
Debat yang berlangsung di Hotel The Pade, Aceh Besar, secara umum berlangsung lancar dan interaktif. Mualem terlihat beberapa kali menggunakan bahasa Aceh untuk memperkuat penyampaian argumennya, menciptakan kedekatan dengan para pendengar. Hal ini menunjukkan bahwa kedua paslon tidak hanya mengandalkan data, tetapi juga berusaha terhubung secara emosional dengan masyarakat.
Keseluruhan, debat ini mencerminkan perbedaan pendekatan antara kedua pasangan calon dalam mengatasi tantangan di sektor pertanian. Dengan fokus pada pengembangan SDM dan nilai tambah produk pertanian, masing-masing paslon berusaha menunjukkan visi mereka untuk memajukan Aceh ke depan.[]