BANDA ACEH — Persaingan politik dalam Pilkada Aceh terus bergerak dinamis sepanjang minggu ini, di mana berbagai upaya dilakukan untuk memenangkan hati simpatisan, relawan, dan masyarakat. Dukungan diberikan melalui deklarasi, petisi, janji, dan berbagai cara lainnya.
Menurut pengamat politik dan kebijakan politik Usman Lamreung mengatakan, di tengah proses menarik simpati pemilih, menariknya terdapat satu organ mesin politik yang mengubah arah dukungannya dan beralih kepada calon lain yang sebelumnya merupakan lawan politik.
Peralihan dukungan dari salah satu mesin politik ini menunjukkan bahwa pondasi kekuatan calon yang didukung mulai goyah,.lanjutnya
Baca juga; Mualem Dukung Paslon SAH Wujudkan Aceh Timur Meusyuhu, Makmue dan Berkelanjutan
Hal ini terjadi pada relawan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi, yang tergabung dalam Relawan Bustami (RBT) Aceh, yang secara resmi menarik dukungan dari pasangan tersebut, kata akademisi Universitas Abulyatama Aceh itu
Selanjutnya, mereka memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2, Muzakir Manaf-Fadhlullah atau Mualem-Dek Fadh, dan menyatakan keseriusan untuk memenangkan pasangan Mualem-Dek Fad dalam Pilkada Aceh.
Baca juga; Relawan Bustami Alih Dukungan ke Mualem
Perubahan dukungan dari Relawan Bustami Aceh (RBT) ke Relawan Pendukung Mualem (RPM) ini tentu mengandung isyarat dan pesan politik tertentu, yang mungkin mempengaruhi pendukung lainnya.
Peralihan dukungan ini juga mengindikasikan rapuhnya pondasi kekuatan calon tertentu, yang berpotensi berdampak besar pada simpatisan serta pendukung lainnya, pungkasnya.[]