ASAHAN — Warga Desa Gajah Sakti, Kecamatan Bandar Pulau, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), membangun replika kuburan di tepi jalan desa yang rusak sebagai bentuk protes terhadap buruknya kondisi infrastruktur jalan di wilayah mereka.
Aksi unik ini melibatkan pembuatan replika kuburan lengkap dengan ‘nisan’ bertuliskan “wafatnya jalan desa,” yang menggambarkan keluhan warga terhadap infrastruktur yang tidak kunjung diperbaiki.
Kondisi jalan kabupaten sepanjang 20 kilometer yang menghubungkan desa tersebut dinilai semakin parah dan tidak pernah tersentuh pembangunan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan.
Menurut warga, meskipun sudah ada janji dari pemerintah, pembangunan jalan yang telah lama diharapkan belum juga terealisasi.
Salah seorang warga Muhammad Yusuf Manurung mengatakan, saat itu pemerintah pernah berjanji untuk membangun jalan ini melalui Instruksi Presiden (Inpres) tentang Jalan Daerah pada masa pemerintahan Presiden Jokowi. Namun kenyataannya, hingga kini janji tersebut belum terealisasi
Baca juga; Pria di Aceh Tengah Tewas Setelah Kedipkan Mata ke Istri Orang
“Sudah lama kami dijanjikan pembangunan jalan ini, yang terakhir itu dari pusat melalui Inpres, tapi sampai sekarang belum ada realisasi. Kondisi jalan semakin parah, berlumpur dan berbatu,” ujar Yusuf, Minggu (17/11/2024),.dilansir detikSumut.
Yusuf mengungkapkan bahwa kondisi jalan kini semakin memprihatinkan, dengan banyaknya titik berlumpur dan berbatu yang menyulitkan akses warga.
Baca juga; Pangdam IM Lepas 450 Prajurit TNI AD untuk Misi Pamtas RI di Puncak Jaya Papua
Kini warga berharap Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian serius terhadap infrastruktur jalan di wilayah tersebut yang sudah sangat memprihatinkan. Sebab jalan sepanjang 20 kilometer tersebut menjadi akses penting yang menghubungkan empat desa di Kecamatan Bandar Pulau yaitu Desa Perkebunan Padang Pulau, Desa Gajah Sakti, Desa Buntu Maraja, dan Desa Gunung Berkat.
Kepala Desa Gajah Sakti, Yudi Kurniawan Sitorus, membenarkan bahwa status jalan tersebut merupakan jalan kabupaten dan memang selama ini belum pernah diperbaiki. Padahal pihaknya setiap tahun selalu usulkan pembangunan jalan rusak tersebut masuk melalui melalui musyawarah rencana pembangunan.
Baca juga; Banjir di Aceh Jaya Rendam 2 Kecamatan, Ketinggalan Air 1,2 m
“Ya statusnya memang kabupaten, selama ini sama sekali memang belum pernah dibangun. Untung saja masyarakat ini mau gotong royong kalau ada lobang-lobang yang mulai dalam itu ditimbun kalau enggak ini makin sulit dilalui,” ujarnya.
Baca juga; Lakukan Adegan Seks Saat Mengemudi, Mahasiswa di Yogyakarta Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas
Warga berharap aksi protes ini dapat menggugah perhatian pemerintah daerah maupun pusat untuk segera dilakukan perbaiki. Selain itu, mereka juga mendesak Pemkab Asahan melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Asahan, terutama di daerah-daerah pelosok.[]