BANDA ACEH — Warga Muslim Amerika Serikat yang mendukung Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024 mengungkapkan kekecewaannya setelah sang presiden terpilih memilih pejabat yang dianggap pro-Israel untuk mengisi kabinetnya.
Para pendukung Trump merasa kecewa karena sejumlah nama yang dipilih untuk posisi strategis, termasuk Menteri Luar Negeri, merupakan tokoh yang mendukung kebijakan agresif Israel, khususnya terkait konflik di Gaza.
“Trump menang karena kami dan kami tidak senang dengan pilihannya untu menteri luar negeri dan (pejabat) yang lainnya,” kata seorang pendiri Muslims for Trump, Rabiul Chowdhury, dilansir Reuters dikutip CNN Indonesia.
Rexhinaldo Nazarko, Direktur Eksekutif American Muslim Engagement and Empowerment Network (AMEEN), juga menyatakan kekecewaannya.
Baca juga; Said Didu Diadukan ke Polisi, Gegara Kritik Proyek PSN PIK 2
Ia merasa dukungannya terhadap Trump selama kampanye presiden terasa sia-sia, mengingat kabinet yang akan dibentuk lebih didominasi oleh tokoh-tokoh yang mendukung kebijakan pro-Israel dan agresi militer di Gaza.
“Kami sangat kecewa. Pemerintahan ini tampaknya sepenuhnya diisi oleh neokonservatif dan orang-orang yang sangat pro-Israel serta pro-perang. Ini adalah kegagalan Presiden Trump dalam mendukung gerakan pro-perdamaian dan anti-perang,” ungkap Nazarko.
Baca juga; Pembangunan Wilayah Sabang Banyak yang Tertunda sejak 2014
Mantan profesor di Universitas Minnesota, Hassan Abdel Salam, justru punya pandangan berbeda terkait orang-orang di kabinet Trump. Ia tidak terkejut bahwa Trump bakal memilih orang-orang pro-Israel untuk mengisi kabinetnya.
“Seolah-olah dia sedang melakukan Zionis secara berlebihan. Kami selalu sangat skeptis. Jelas kami masih menunggu untuk melihat ke mana pemerintah akan bergerak, tetapi tampaknya komunitas kami telah dipermainkan,” ujar Salam.
Baca juga; Enam Juru Bicara Prabowo Dilantik
Saat ini, Trump sudah menunjuk beberapa orang untuk mengisi jabatan-jabatan penting di kabinetnya. Salah satunya adalah seorang senator dari Partai Republik, Marco Rubio, yang ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri.
Pengangkatan Rubio sebagai Menlu AS ini menuai kecaman dari Warga Muslim yang ada di Negeri Paman Sam. Sebab, Rubio merupakan salah satu orang yang paling vokal mendukung agresi Israel di Gaza.
Baca juga; Banjir di Aceh Jaya Rendam 2 Kecamatan, Ketinggalan Air 1,2 m
Bahkan, pada awal 2024 lalu, Rubio juga pernah mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak mendukung gencatan senjata di Gaza. Sebab, menurutnya, Israel memang harus memberangus Hamas karena mereka sudah memantik terjadinya perang.
“Orang-orang ini (Hamas) adalah binatang buas,” jelas Rubio.
Selain Rubio, Trump juga sudah mencalonkan mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee, untuk menjadi duta besar AS di Israel. Sama dengan Rubio, Huckabee juga merupakan salah satu pejabat pro-Israel yang tidak mendukung solusi dua negara untuk Palestina.
Menurut pengamat, dukungan warga Muslim AS sangat memengaruhi kemenangan Trump di Pilpres AS 2024. Warga Muslim menjadi kunci kemenangan Trump di negara bagian Michigan dan mungkin juga di negara bagian lain.
Dukungan warga Muslim ini terus mengalir lantaran di setiap kampanyenya, Trump selalu berjanji bakal mengakhiri konflik yang terjadi di Timur Tengah, terutama perang Israel-Palestina.[]