Optimalisasi Pelayanan Distribusi Obat, BPOM Gelar Bimtek CDOB

by

BANDA ACEH – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas distribusi obat melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Seminat Farmasi Distribusi (Hisfardis) Aceh. Acara ini digelar di Hotel Ilona, Banda Aceh, Kamis (12/12/2024)

Bimbingan teknis tersebut mengusung tema “Optimalisasi Pelayanan Apoteker Distribusi”.

Sebanyak 37 peserta yang terdiri dari apoteker distribusi dan perwakilan anggota Gabungan Perusahaan (GP) Pedagang Besar Farmasi (PBF) se-Aceh turut hadir dalam kegiatan ini.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi, dan dihadiri sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua GP Farmasi Aceh Yusriadi, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Tedy Kurniawan Bakri, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Elfina, serta narasumber dari BPOM Aceh, Naila dan Liza Tiara.

Dalam sambutannya, Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi, menekankan pentingnya peran apoteker dalam memastikan keamanan, kualitas, dan efektivitas distribusi obat.

“Dengan penerapan distribusi yang sesuai standar, kita dapat mempertahankan konsistensi mutu obat yang diproduksi oleh industri farmasi sepanjang jalur distribusinya hingga ke tangan konsumen sesuai dengan tujuan penggunaannya,” ujar Yudi.

Sementara itu, Ketua Tim Bidang Inspeksi Obat BPOM Aceh, Naila, menjelaskan, pelatihan ini mencakup aspek-aspek penting dalam Pedoman CDOB, khususnya pada bab yang membahas organisasi, manajemen, dan personalia.

“Semua personil harus memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan dalam CDOB dengan mengikuti pelatihan dan memiliki kompetensi sebelum memulai tugas, sesuai prosedur tertulis dan program pelatihan, termasuk keselamatan kerja. Bimtek CDOB ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi peserta agar mampu melaksanakan tugas dengan lebih baik dan efektif,” jelas Naila.

Baca Juga:  Dr. Usman Lamreung: Pemenuhan Kualifikasi dan Distribusi Guru Belum Optimal

Staf Bidang Sertifikasi BPOM Aceh, Liza Tiara, menambahkan bahwa pelatihan berkala untuk personil distribusi sangat penting.

“Pelatihan ini membantu meningkatkan keahlian dan keterampilan personil, sekaligus mengidentifikasi serta mengatasi masalah dalam kegiatan distribusi. Dengan demikian, seluruh kegiatan distribusi, mulai dari pengadaan, penerimaan, penyimpanan, hingga penyaluran produk, dapat dilakukan oleh personil yang terkualifikasi. Program pelatihan berkala juga menjadi salah satu aspek yang dinilai dalam audit penerapan CDOB oleh instansi kepada PBF,” ungkap Liza.

Melalui kegiatan ini, BPOM Aceh berharap dapat meningkatkan pengetahuan peserta mengenai aspek-aspek CDOB dan memastikan penerapannya dalam rantai distribusi.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat menerima produk kesehatan yang aman, berkualitas, dan sesuai standar. Acara ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung pelayanan kesehatan yang optimal di Aceh.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *