BANDA ACEH – UPTD Museum Tsunami bersama Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menggelar pameran foto yang menggambarkan momen mencekam saat bencana gempa dan tsunami menerjang Aceh, serta perjuangan masyarakat Aceh untuk bangkit dari keterpurukan.
Pameran ini diselenggarakan untuk memperingati 20 tahun tsunami Aceh, dengan tema “2 Dekade Kenangan dan Harapan.”
“Foto-foto yang ditampilkan adalah saksi bisu perjalanan panjang Aceh dalam memulihkan diri,” kata Ketua PFI Aceh, M Anshar, di Banda Aceh, Selasa (24/12/2023)
Tujuan pameran ini adalah untuk menjaga ingatan kolektif tentang bencana tsunami dan menginspirasi generasi muda untuk terus membangun Aceh yang lebih baik, ungkapnya.
Pameran yang berlangsung sejak 23 hingga 27 Desember 2024 ini, di Museum Tsunami Aceh, Kota Banda Aceh, menampilkan total 93 foto yang merekam momen-momen mencekam saat gempa dan tsunami terjadi.
Selain itu, terdapat 50 foto lainnya yang menggambarkan perjuangan masyarakat Aceh untuk bangkit. Setiap foto tidak hanya menceritakan kisah haru, tetapi juga semangat pantang menyerah yang membangkitkan inspirasi bagi para pengunjung.
Pameran ini menjadi refleksi atas perjalanan Aceh dalam menghadapi dan mengatasi bencana yang mengguncang, serta simbol harapan untuk masa depan yang lebih cerah.
“Melalui pameran ini, masyarakat Aceh dan dunia kembali diingatkan akan pentingnya solidaritas dan gotong royong dalam menghadapi bencana. Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa meskipun pernah terpuruk, Aceh berhasil bangkit dan terus maju,” ujar Anshar.
Pembukaan pameran foto 20 tahun tsunami Aceh ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Turki. Kehadiran mereka menambah momen spesial dalam pameran ini, mengingat negara Turki juga berperan penting dalam membantu rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca bencana gempa dan tsunami yang terjadi 20 tahun lalu.
Goodwill Ambassador of the Turkish Red Crescent, Mr. Ismail Hakki Turung, yang hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan rasa simpati dan kekagumannya terhadap perkembangan masyarakat Aceh yang luar biasa.
Dalam kesempatan itu, Ismail tanpa sengaja menemukan sebuah foto dirinya yang diambil pada tahun 2005, ketika pertama kali datang ke Aceh untuk memberikan bantuan setelah tsunami.
Foto tersebut diabadikan oleh Bedu Saini, fotografer senior yang turut menangkap detik-detik kejadian bencana pada 26 Desember 2004.
Selain itu, Deputy Chief of Mission Consellor dari Kedutaan Besar Republik Turki, Reset Ugur Karacan, menyampaikan perasaannya yang terharu saat melihat foto-foto yang dipamerkan.
“Foto-foto yang dipamerkan ini membawa kita kembali pada momen-momen kemanusiaan kala itu. Kita semua ingat bagaimana dunia bersatu untuk membantu Aceh,” ujar Karacan, mengenang solidaritas global yang muncul setelah bencana tersebut.
Pameran ini, yang berlangsung hingga 27 Desember 2024, tak hanya menjadi ajang untuk mengenang peristiwa gempa dan tsunami, tetapi juga memperlihatkan perjalanan pemulihan Aceh yang melibatkan banyak pihak, termasuk Turki, yang memberikan kontribusi besar dalam rehabilitasi dan rekonstruksi daerah tersebut.[]