Puluhan Tahun Bang Wan Bireuen Tertipu Bantuan Rumah Dhuafa

by
Rizwan Alamsyah bersama istri dan anaknya tinggal di sebuah gubuk reyot di Dusun Alue Lipah, Gampong Peuneulet Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen | Foto Istimewa

BIREUEN – Sudah puluhan tahun Rizwan Alamsyah (62) bersama istri dan anaknya tinggal di sebuah gubuk reyot di Dusun Alue Lipah, Gampong Peuneulet Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen.

Meskipun setiap tahun dijanjikan akan mendapatkan bantuan rumah layak huni dari pemerintah, baik dari tingkat Gampong, Pemerintah Aceh, maupun Pemkab Bireuen, hingga kini janji tersebut belum juga terwujud.

Pada Selasa (21/1/2025), Rizwan, yang akrab disapa Bang Wan, mengungkapkan kondisi memprihatinkan tempat tinggalnya. Ia mengatakan, “Beginilah kondisi gubuk reyot tempat tinggal saya dan keluarga, hanya menunggu roboh,” ujarnya saat disambangi media.

Rizwan, setelah berpisah dengan istri pertama dan telah banyak berkelana untuk mencari nafkah, mengatakan nasibnya hingga saat ini masih belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Ia dan keluarganya bahkan masih menumpang di tanah milik orang lain.

Beberapa bulan lalu, Rizwan mengungkapkan, perangkat Gampong sempat mengunjungi rumahnya untuk memeriksa kondisi tempat tinggal dan meminta data KTP dan KK dengan janji akan mendapat bantuan rumah rehab dari anggaran Gampong. Namun, hingga kini, janji itu belum juga terwujud

Selain itu, tim survei lainnya juga pernah mendatangi kediamannya untuk memotret kondisi rumah dan mengumpulkan data. Sayangnya, hingga saat ini, Rizwan belum menerima kabar apapun terkait tindak lanjut dari proses tersebut.

“Padahal pemerintah seharusnya prioritaskan, untuk membangun rumah bantuan untuk kami,” ucap Rizwan.

Sedangkan Istrinya, Darmawati kepada BeritaMerdeka mengatakan, sangat mengharapkan kepada pemerintah, agar bisa prioritaskan rumah bantuan untuk keluarganya.

Mereka tergolong orang susah dan miskin, apalagi memiliki anak laki laki sudah sekolah, kondisi rumah yang mereka tempati saat ini benar benar sempit dan sudah tidak layak lagi.

Baca Juga:  Bayi Perempuan Dibuang Orang Tuannya di Aceh Utara

Dinding rumah pakai spanduk bekas, atap rumah dari daun rumbia. “Bila hujan tiba maka rumah kami basah karena masuk air,” tuturnya.

Keuchik Gampong Peuneulet Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam Husaini membenarkan Rizwan warga Gampongnya, tapi Rizwan di dalam data KK statusnya masih sendiri, Istri dan anaknya belum tercatat di dalam KKnya.

“Bila istri dan anaknya sudah terdata didalam KKnya , saya selaku Keuchik akan mengusahakan agar Rizwan bisa mendapatkan rumah layak huni atau rumah rehab dengan menggunakan anggaran Gampong,” ucap Keuchik Husaini.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *