JAKARTA – Belakangan, masyarakat mempertanyakan mengapa gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) terlihat lebih besar daripada Pegawai Negeri Sipil (PNS), meskipun status kepegawaiannya berbeda.
Atas perbedaan gaji PPPK dan PNS ini berbeda membuat orang bertanya tanya, kok bisa? padahal sama sama abdi negara.
Ternyata, perbedaan ini dipengaruhi oleh sistem penggajian dan struktur tunjangan yang berlaku bagi kedua jenis pegawai tersebut.
Dikutip dari SindoNews yang dikumpul dari berbagai sumber, berikut ini penjelasan mengenai kenpa gaji PPPK terlihat lebih besar dari PNS.
Perbedaan Sistem Penggajian PNS dan PPPK apa?
Gaji PNS diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Struktur gaji PNS terdiri dari gaji pokok, tunjangan tetap, serta tunjangan kinerja, yang jumlahnya bisa sangat bervariasi tergantung pada instansi dan jabatan.
Sementara itu, gaji PPPK diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PPPK. Meski gaji pokok PPPK juga ditentukan oleh golongan, terdapat perbedaan signifikan dalam komponen tunjangan yang diterima.
Faktor Penyebab Gaji PPPK Lebih Besar
Walaupun secara struktur PNS memiliki komponen penghasilan yang lebih kompleks, dalam praktiknya gaji PPPK di beberapa instansi bisa terlihat lebih tinggi. Berikut ini beberapa alasannya:
Dengan perbedaan sistem ini, gaji PPPK bisa terlihat lebih besar meskipun PNS memiliki jaminan pensiun dan kestabilan jabatan yang lebih pasti.

1. Perbedaan Tunjangan dan Tambahan Penghasilan
PNS umumnya mendapatkan tunjangan beragam seperti tunjangan keluarga, jabatan, dan lainnya. Sementara itu, PPPK hanya menerima tunjangan terbatas, seperti tunjangan makan dan kesehatan.
Namun, sejumlah pemerintah daerah memberikan tunjangan tambahan khusus untuk PPPK guna menarik tenaga profesional. Tunjangan ini bisa membuat total penghasilan PPPK melebihi PNS pada golongan dan masa kerja yang sama.
2. Tidak Ada Potongan Pensiun
Gaji PNS mengalami potongan wajib setiap bulan untuk dana pensiun yang disetorkan ke PT Taspen. Di sisi lain, PPPK tidak menerima pensiun bulanan setelah masa kerja berakhir, sehingga tidak ada potongan serupa. Hal ini membuat gaji bersih PPPK lebih besar, meskipun secara jangka panjang mereka tidak menerima manfaat pensiun seperti PNS.
3. Persepsi Nilai Gaji Bersih
Karena PPPK menerima seluruh gaji tanpa potongan besar, maka penghasilan bulanan mereka terlihat lebih tinggi di rekening. Ini yang sering menimbulkan kesan bahwa PPPK bergaji lebih besar, walaupun secara total manfaat jangka panjang belum tentu demikian.
Gaji Pokok PNS dan PPPK Tahun 2025
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut ini adalah daftar gaji pokok PNS dan PPPK terbaru tahun 2025 berdasarkan golongan: Gaji PNS 2025 (PP No. 5 Tahun 2024)
Contoh:
Golongan IIIa: Rp2.785.700 – Rp4.575.200
Golongan IVa: Rp3.287.800 – Rp5.399.900
Gaji PPPK 2025 (Perpres No. 11 Tahun 2024)
Contoh:
Golongan VII: Rp2.858.800 – Rp4.551.800
Golongan X: Rp3.339.100 – Rp5.484.000
Golongan XV: Rp4.107.600 – Rp6.746.200
Terlihat bahwa pada beberapa golongan, terutama menengah hingga atas, gaji PPPK bisa melampaui gaji pokok PNS dengan golongan setara.
Penting untuk dipahami bahwa membandingkan gaji PNS dan PPPK tidak bisa disamaratakan. Faktor seperti golongan, masa kerja, jenis jabatan, instansi tempat bekerja, dan jenis tunjangan tambahan memainkan peran besar dalam menentukan total penghasilan.
Gaji PPPK memang bisa terlihat lebih besar secara kasat mata karena minimnya potongan dan adanya tambahan insentif dari pemerintah daerah. Namun, PNS tetap memiliki keunggulan dalam hal keamanan kerja jangka panjang dan hak pensiun. Semoga informasi ini bermanfaat.
