JAKARTA – Penanews.co.id — Seorang perempuan bernama Laras Faizati yang merupakan pegawai di Sekretariat Majelis Antar-Parlemen ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly/AIPA), adalah lembaga kerja sama antarparlemen negara-negara ASEAN resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak Kepolisian dan berbuntut pada pemberhentiannya dari AIPA.
Laras diduga terlibat membuat konten yang berisi ajakan untuk membakar gedung Markas Besar (Mabes) Polri, terkait aksi demonstrasi yang berlangsung belum lama ini.
Pihak AIPA telah mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan Laras dari jabatannya dan kini tengah melakukan evaluasi internal atas insiden tersebut.
Sebagai lembaga regional, AIPA berperan sebagai penghubung komunikasi antarparlemen untuk mempererat kolaborasi dan pemahaman di antara negara-negara ASEAN, serta mendukung pembentukan Komunitas ASEAN yang lebih solid.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga Laras, Abdul Gafur Sangadji, menjelaskan bahwa kliennya bereaksi emosional karena kecewa terhadap institusi Polri, menyusul insiden meninggalnya pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan, yang tertabrak kendaraan taktis milik Brimob saat aksi berlangsung.
Ia juga membenarkan bahwa Laras merupakan bagian dari AIPA dan menyebut Laras memiliki latar belakang pengalaman internasional.
“Kerja di sebuah organisasi internasional namanya AIPA di bawah organisasi ASEAN. AIPA itu adalah ASEAN Inter-Parliamentary Assembly dan dia adalah anak muda Indonesia yang bekerja di AIPA,” kata Gafur di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/9/2025).
Terkait hal ini, AIPA menyampaikan pernyataan klarifikasinya. Laras telah diberhentikan karena tindakan pelanggaran disiplin ini.
“Sekretariat menjatuhkan tindakan disipliner yang tegas berupa pemutusan hubungan kerja. Oleh karena itu, ia tidak lagi bekerja di Sekretariat,” kata Secretary General of AIPA, H.E. Ar. Siti Rozaimeriyanty Dato Haji Abdul Rahman dalam unggahan AIPA dalam akun Instagramnya, Rabu (3/9/2025).
AIPA memastikan unggahan Laras dibuat dalam kapasitas pribadinya. Konten Laras tidak mewakili AIPA.
“Sekretariat ingin mengklarifikasi bahwa unggahan yang dimaksud dibuat di akun media sosial pribadi individu tersebut, dalam kapasitas pribadinya, dan semata-mata mewakili pendapat pribadinya,” tulisnya.
AIPA mengonfirmasi bahwa saat unggahan dibuat, Laras masih staf AIPA. “Namun, diakui bahwa pada saat unggahan tersebut dibuat, individu tersebut masih menjabat sebagai staf Sekretariat AIPA,” ujarnya.
Kendati demikian, AIPA memahami efek dari unggahan tersebut. Unggahan tersebut juga berdampak pada AIPA.
“Meskipun tindakannya sepenuhnya bersifat pribadi dan di luar kendali lembaga, Sekretariat mengakui keseriusan implikasinya terhadap hubungan AIPA dan ASEAN,” katanya.
Saat ini, AIPA tengah melakukan evaluasi internal. AIPA akan merumuskan SOP seusai kejadian ini.
“Sekretariat sedang melakukan evaluasi internal, termasuk perumusan prosedur operasi standar yang jelas serta edukasi dan kesadaran staf yang berkelanjutan,” katanya.
AIPA menyesalkan terjadinya kegaduhan tersebut. AIPA meminta maaf atas hal ini.
“Kami menyesalkan kegaduhan yang disebabkan oleh insiden ini dan menyampaikan permohonan maaf yang tulus kepada semua pihak yang telah terdampak,” katanya.[]
Sumber detikNews





