BIREUEN – Penanews.co.id – Setelah melalui proses panjang sejak 2007, penyelesaian tukar guling (ruislag) aset antara Pemerintah Kabupaten Bireuen dan TNI akhirnya mencapai tahap akhir pada penghujung 2025.
Aset berupa tanah seluas 1,8 hektar yang sebelumnya digunakan oleh TNI resmi diserahkan kepada Pemkab Bireuen. Finalisasi hibah Barang Milik Negara (BMN) tersebut berlangsung setelah Bupati Bireuen, H. Mukhlis, melakukan pertemuan langsung dengan KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada Agustus 2025.
“Ini (lahan) kami perjuangkan sampai ke Pusat (Jakarta). Alhamdulillah, telah berhasil dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses hibah tanah ini,” kata Bupati Bireuen, H. Mukhlis, kepada wartawan saat meninjau tanah hibah TNI, di Gampong Bandar Bireuen, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Senin (24/11/2025).
Dalam peninjauan tersebut turut hadir Dandim 0111/Bireuen Letkol Arh Luthfi Novriadi, Ketua DPRK Bireuen Juniadi, Pj Sekda Hanafiah, serta Plt Direktur RSUD dr. Fauziah Bireuen, dr Minar Mushari SpS.
Bupati Mukhlis menjelaskan bahwa lahan seluas 1,8 hektar yang berada di sisi timur dan utara RSUD dr. Fauziah itu nantinya akan digunakan untuk pengembangan dan perluasan fasilitas rumah sakit.
Ia menegaskan, percepatan proses hibah yang hanya berlangsung sekitar dua bulan tidak terlepas dari dukungan Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran dan Dandim 0111/Bireuen Letkol Arh Luthfi Novriadi.
Mukhlis menceritakan tentang upaya hibah tanah itu. Katanya, tanah yang akan digunakan untuk perluasan RSUD dr Fauziah Bireuen itu telah diproses sejak Bupati Bireuen, Drs H Mustafa A Glanggang. Namun, upaya yang pernah dilakukan oleh pendahulu Mukhlis belum membuahkan hasil maksimal.
Rumah sakit pelat merah di jalan Mayjen Teuku Hamzah Bendahara itu, sekarang ini sudah tidak mampu lagi menampung pasien yang membludak dari berbagai kecamatan, dan yang dirujuk dari luar Bireuen.
Selain itu, Bupati Mukhlis juga menyinggung terkait anggaran untuk proses perluasan rumah sakit tersebut. Menurutnya akan dialokasikan pada Anggaran 2026. Untuk terpenuhi hal itu, diharapkan adanya dukungan dari pihak legislatif setempat.
“Dalam waktu dekat ini kita bersihkan lokasi dan berikutnya kita bangun pagar,” sebut Mukhlis yang didampingi Direktur RSUD dr. Fauziah Bireuen, dr. Minar Mushari.
Setelah perluasan RSUD dr. Fauziah Bireuen, sebutnya, maka tidak perlu lagi fokus untuk membangun Rumah Sakit Regional di Gampong Cot Buket, Kecamatan Peusangan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Mukhlis juga berkunjung ke RSUD dr. Fauziah. Di sana, ia sempat memeriksa beberapa ruangan dan berbincang bincang dengan keluarga pasien yang menjalani perawatan.
Sementara Ketua DPRK Bireuen, Juniadi, merespons harapan Bupati Bireuen agar mendukung anggaran untuk perluasan pembangunan rumah sakit tersebut
“Kami dan rekan-rekan di DPRK Bireuen siap mengawal anggaran untuk membangun rumah sakit ini,” katanya.
Kemudian Ketua Komisi lll DPRK Bireuen, Fadhli M Yusuf yang ditanya wartawan di lokasi tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Mukhlis yang telah “berdarah-darah” memperjuangkan tanah itu untuk perluasan RSUD dr. Fauziah Bireuen.
Disebutkannya, upaya Bupati Mukhlis tersebut merupakan perjuangan paling spektakuler. “Tidak semua bupati mampu mendapat hibah tanah seluas ini. Atas perjuangan Haji Mukhlis, pantas kita ucapkan terima kasih,” sebut pria yang akrab disapa Abi ini.
Tanah TNI di Bandar Bireuen, Kota Juang, Kabupaten Bireuen yang dihibahkan oleh TNI untuk perluasan RSUD tipe B. Sebelumnya, di sana ditempati 50 anggota TNI aktif dan sekitar 20 purnawirawan.[]
Sumber Kabar Bireuen,





