Pulihkan Layanan Kesehatan Pasca-Bencana, 539 Nakes dan 33 unit EMT Terpadu Diterjunkan ke Seluruh Aceh

by

BANDA ACEH – Penanews.co.id – Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) merilis data resmi terkait percepatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi.

Hingga Kamis (18/12/2025), upaya pemulihan difokuskan pada aktivasi fasilitas kesehatan, distribusi obat-obatan, hingga pengerahan ratusan tenaga medis ke wilayah-wilayah terdampak.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir, menjelaskan, data ini mencakup kondisi infrastruktur kesehatan di 18 kabupaten/kota yang terdampak bencana.

Berdasarkan validasi data terbaru di bidang logistik dan sub-klaster pelayanan kesehatan, tercatat total ada 65 rumah sakit dan 309 Puskesmas yang masuk dalam pantauan.

“Sebagian besar fasilitas kesehatan di wilayah terdampak kini telah kembali berfungsi normal untuk melayani masyarakat. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 62 unit Rumah Sakit dan 279 Puskesmas dilaporkan sudah beroperasi aktif secara penuh. Pemulihan fungsi layanan kesehatan ini menjadi prioritas utama guna memastikan para penyintas bencana mendapatkan penanganan medis yang memadai,” ucap Sekda Aceh, M. Nasir dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).

Nasir menambahkan, selain aktivasi fasilitas fisik, Pemerintah Aceh juga telah merampungkan distribusi bantuan obat-obatan dan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi kelompok rentan, khususnya ibu hamil dan balita, di 13 kabupaten/kota.

Menurutnya, Wilayah sasaran tersebut meliputi Pidie Jaya, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Lhokseumawe, Aceh Tenggara, Pidie, hingga Aceh Besar.

Guna memperkuat stok logistik medis, ia mengungkapkan bahwa selain pasokan nasional, bantuan internasional berupa 80 koli obat-obatan dari Malaysia juga telah disalurkan secara merata ke 18 kabupaten/kota di seluruh Aceh. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat masa pemulihan kesehatan masyarakat pascabencana hidrometeorologi di Serambi Mekkah.

Guna memperkuat layanan kesehatan di lapangan, Sekda Aceh M. Nasir menegaskan bahwa pemerintah telah memobilisasi ratusan tenaga kesehatan (nakes) yang terbagi ke dalam beberapa gugus tugas strategis. Saat ini, sebanyak 539 nakes yang terhimpun dalam 55 tim telah diterjunkan secara tersebar ke sembilan kabupaten/kota terdampak. Selain itu, sebanyak 33 unit Emergency Medical Team (EMT) Terpadu turut dikerahkan khusus untuk menangani kasus kedaruratan medis di titik-titik paling kritis, mulai dari Pidie Jaya, Bireuen, hingga Aceh Tenggara.

Menurutnya, langkah penguatan ini juga diperluas dengan kehadiran 573 tenaga medis tambahan yang tergabung dalam 58 tim relawan lintas sektor. Tim besar ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Kesehatan, aliansi dokter dan apoteker seluruh Indonesia, perguruan tinggi, serta berbagai rumah sakit dan LSM swadaya. Saat ini, para relawan medis tersebut telah mencapai lokasi-lokasi pengungsian untuk memastikan pelayanan kesehatan bagi para penyintas bencana berjalan optimal dan menyeluruh.

Kehadiran tim medis ini tidak hanya terpusat di fasilitas formal, tetapi juga melalui pendirian posko-posko layanan kesehatan darurat di lokasi pengungsian guna memantau kondisi fisik dan mental para penyintas.

“Tim relawan kesehatan ini adalah gabungan dari seluruh elemen kesehatan di Indonesia. Kehadiran mereka sangat krusial untuk memastikan masyarakat di daerah terisolir seperti Aceh Tengah dan Gayo Lues tetap mendapatkan akses pengobatan di tengah keterbatasan aksesibilitas,” ujar M. Nasir.[]

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *