Sulit Dikenali! Lumpur Tebal Ubah Sawah di Bireuen Seperti Lapangan Terbang

by
by

BIREUEN – Penanews.co.id – Dampak banjir bandang yang melanda wilayah Bireuen beberapa waktu lalu, menghancurkan sektor pertanian secara luas.

Ratusan hektare sawah kini berubah wajah, tertutup endapan lumpur tebal hingga menyerupai lapangan terbang.

Kondisi ini membuat para petani dipastikan tidak sanggup membersihkan lahan mereka secara mandiri.

Ansari, seorang petani dari Desa Kubu, Peusangan Siblah Krueng, terlihat duduk termenung di dekat jembatan Pante Lhong yang putus saat hendak menyeberang ke desanya, Kamis (11/12/2025).

Dengan nada penuh keputusasaan, ia mengatakan, bahwa sawah miliknya kini sudah tidak bisa dikenali lagi.

“Saya ada sawah di Desa Kubu, tapi sudah seperti lapangan terbang, lumpur semua dan tebal,” ujarnya.

Menurutnya, ratusan hektare sawah di Desa Kubu tertutup lumpur.

Kondisi serupa juga dialami petani di Desa Pante Baro, Teupin Raya, dan sejumlah desa lain di Peusangan Siblah Krueng.

Endapan lumpur yang begitu tebal membuat mustahil bagi petani untuk membersihkan lahan secara manual.

Sulit Dikenali

Selain tertutup lumpur, para petani kini kesulitan mengenai kembali lokasi dan batas sawah mereka.

Hanya beberapa lahan dekat perkampungan yang masih bisa dikenali berkat adanya pohon kayu sebagai penanda.

Namun, sawah di bagian tengah sudah sulit dibedakan.

“Kalau menarik tali saja untuk melihat di mana sawah juga sulit ditandai,” keluh Ansari.

Ruas jalan dari Peusangan Siblah Krueng ke Kutablang pun ikut terdampak.

Jalan tersebut kini sulit dilalui karena endapan lumpur yang menutup permukaan.

Data Kerusakan Pertanian

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Bireuen, Mulyadi, SE, MM menyebutkan, bahwa dampak banjir bandang telah menimbulkan kerusakan parah.

Data sementara menunjukkan, 2.014 hektare sawah tertimbun lumpur, sementara 1.060 hektare lainnya gagal panen.

“Banyak tanaman padi yang siap panen membusuk, ada yang sedang mengisi bulir juga rusak,” bebernya.

“Kemudian ada yang baru menabur benih juga hancur,” jelas Mulyadi.

Ia menambahkan, bahwa pendataan masih berlangsung karena akses ke sejumlah lokasi sulit ditempuh akibat jembatan yang terputus.

Dengan kondisi ini, sektor pertanian di Bireuen dipastikan mengalami kerugian besar.

Lahan pertanian yang rusak tertimbun lumpur tidak mungkin dibersihkan oleh petani sendiri tanpa bantuan alat berat dan dukungan pemerintah.

“Intinya, sektor pertanian rusak parah. Petani mengalami kerugian besar dan lahan pertanian tertimbun lumpur,” tegas Mulyadi. [

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *