Arsinum untuk Pengungsi dan Droen Pendeksi Jenazah dalam Lumpur Dikirim ke Aceh

by
Bentuk arsinum, alat dari BRIN untuk menghasilkan air bersih dan air minum yang dikirimkan ke pengungsian warga terdampak banjir di Sumatera.| Foto BRIN.go.id

JAKARTA – Penanews.co.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyalurkan tiga unit arsinum, yakni perangkat pengolahan air yang mampu menghasilkan air bersih dan air siap minum, ke lokasi pengungsian korban bencana alam di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).

Dari total alat yang dikirim, dua unit digunakan di Kabupaten Aceh Tamiang, sementara satu unit lainnya ditempatkan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut.

Kepala BRIN Arif Satria turun langsung meninjau operasional arsinum di Aceh Tamiang, untuk memastikan pemanfaatannya berjalan dengan baik, pada Minggu (21/12/2025).

Arif menyampaikan bahwa alat tersebut telah berfungsi dengan optimal dan mampu mengolah air banjir menjadi air layak konsumsi.

“Air banjir yang bisa diubah menjadi air minum dan kemarin sudah berfungsi. Saya langsung minum airnya dan masyarakat senang sekali. Pak Sekda, pemerintah daerah senang sekali. ,” tutur Arif saat temu media di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2025).

Arif menuturkan, kapasitas air layak minum yang dapat dihasilkan arsinum per hari mencapai 10.000 liter. Sementara air bersih yang dihasilkan sekitar 20.000 sampai 30.000 liter per hari.

Arsinum berbentuk alat yang dipasang pada mobil bak terbuka sehingga sistemnya mobilisasi atau bisa berpindah ke mana pun.

Namun, kata Arif, mereka mendapat masukan dari banyak pihak bahwa masih ada area terdampak banjir yang medannya sulit ditembus oleh mobil arsinum.

“Sekarang kita desain ulang. Arsinum supaya bisa diangkut menggunakan helikopter misalnya. Supaya cepat kalau kondisi-kondisi darurat,” ungkap Arif.

Hal senada juga sebelumnya disampaikan oleh Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN, Agus Haryono.

“Kita akan membuat yang lebih kompak, lebih kecil, sehingga itu bisa ditaruh di tiap-tiap kabupaten, tiap-tiap kecamatan. Kalau sekarang kan besar dan butuh mobil. Nanti kalau alatnya kecil, ini bisa kita kirim, masyarakat bisa menggunakan langsung,” ujar Agus ditemui di BRIN, Kamis (18/12/2025).

Selain itu BRIN juga mengirimkan drone ground penetration radar, drone yang bisa mendeteksi sampai kedalaman 100 meter.

Drone ini berfungsi untuk mengetahui kedalaman lumpur pascabanjir dan juga jika terdapat jenazah yang tertimbun di bawahnya bisa terdeteksi.[]

Sumber Kompas.com

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *