BIREUEN – Penanews.co.id – Pembangunan Jembatan Bailey Kuta Blang yang menghubungkan Kabupaten Bireuen dengan Kabupaten Aceh Utara, tepatnya di wilayah Kecamatan Krueng Tikeum, Kabupaten Bireuen, terus dikebut pengerjaannya. Pembangunan jembatan darurat ini dilaksanakan oleh prajurit Kodam Iskandar Muda secara kolaboratif bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Alam. Hingga Rabu (24/12/2025), progres pembangunan jembatan telah mencapai sekitar 80 persen.
Jembatan tersebut sebelumnya mengalami kerusakan parah hingga terputus akibat bencana alam banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh beberapa waktu lalu. Putusnya jembatan ini menyebabkan terganggunya akses transportasi yang menjadi jalur utama penghubung antarkabupaten, sehingga berdampak langsung terhadap mobilitas masyarakat, distribusi logistik, serta aktivitas sosial dan perekonomian warga, khususnya yang melintasi jalur Kabupaten Bireuen menuju Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Sebagai bentuk respons cepat dalam percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana, Kodam Iskandar Muda melalui Satgas Penanggulangan Bencana Alam segera mengambil langkah strategis dengan membangun Jembatan Bailey. Jembatan jenis ini dipilih sebagai solusi sementara yang efektif, kuat, dan fungsional guna mengembalikan konektivitas wilayah yang terputus. Jembatan Bailey Kuta Blang memiliki panjang bentang jembatan yang sebelumnya putus sekitar 50 meter, dengan total panjang konstruksi yang dipasang mencapai 63 meter.
Jembatan ini menggunakan tipe Bailey 2-1 sebanyak 21 petak dengan material jembatan milik Dinas Pekerjaan Umum (PU). Konstruksi tersebut dirancang untuk memiliki daya dukung hingga 60 ton, sehingga memungkinkan untuk dilalui kendaraan berat, kendaraan logistik, kendaraan dinas, serta sarana transportasi masyarakat secara aman dan lancar.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan jembatan melibatkan sebanyak 33 personel TNI yang bekerja secara intensif, profesional, dan terkoordinasi di lapangan, bersinergi dengan unsur terkait. Para prajurit TNI bersama tim teknis PU terus mengoptimalkan waktu dan sumber daya yang ada demi memastikan pekerjaan selesai sesuai target, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan kualitas konstruksi.
Keberadaan Jembatan Bailey Kuta Blang ini diharapkan dapat segera memulihkan akses penghubung antardaerah yang sempat terisolasi akibat bencana. Selain memperlancar arus transportasi dan distribusi bantuan kemanusiaan, jembatan ini juga diharapkan mampu menggerakkan kembali roda perekonomian masyarakat, mempercepat pemulihan aktivitas sosial, serta mendukung stabilitas wilayah pascabencana.
Pembangunan jembatan darurat ini sekaligus menjadi bukti nyata sinergi antara TNI dan Kementerian Pekerjaan Umum dalam penanggulangan bencana serta wujud kehadiran negara di tengah masyarakat. Melalui kerja sama lintas sektor dan semangat gotong royong, diharapkan konektivitas antara Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Utara dapat kembali normal, sehingga kehidupan masyarakat dapat segera bangkit dan berjalan seperti sediakala setelah bencana alam yang terjadi.[]






