BIREUEN – Penanews.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan pembangunan Jembatan Bailey Kuta Blang yang berlokasi di Kabupaten Bireuen, Aceh. Jembatan darurat tersebut mulai difungsikan pada Sabtu, 27 Desember 2025, untuk kembali melayani arus lalu lintas jalur nasional Medan–Banda Aceh.
Pengoperasian jembatan ditandai melalui prosesi adat peusijuek atau tepung tawar yang dipimpin oleh tokoh agama setempat.
Sejumlah pejabat hadir mengikuti prosesi tersebut di antaranya Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PU Rakhman Taufik, S.T., M.Sc, Bupati Bireuen H. Mukhlis, S.T, Kapolres Bireuen AKBP Tuschad Cipta Herdani, S.I.K., M.Med.Kom, Wakazidam Iskandar Muda Letkol Czi Surya Adi Primawan, PPK 1.3 Satker PJN 1 Aceh Isnanda, serta perwakilan dari PT Adhi Karya dan PT Krueng Meuh. Kegiatan adat tersebut turut dirangkai dengan pemberian santunan kepada anak yatim.
Pengerjaan jembatan ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian PU dengan prajurit TNI dari Zidam Kodam Iskandar Muda dan Zipur 16, BUMN PT Adhi Karya, serta kontraktor daerah PT Krueng Meuh.
Rakhman Taufik menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan Bailey Kuta Blang merupakan langkah tanggap darurat pemerintah menyusul rusaknya jembatan sebelumnya akibat bencana banjir bandang yang terjadi pada 27 November 2025.
“Pasca diterjang banjir, kami langsung bergerak membangun jembatan darurat. Alhamdulillah, hari ini jembatan Bailey Kuta Blang sudah selesai dan bisa dilintasi,” ujar Rakhman dilansir Kabar Bireuen.
Ia menegaskan, karena bersifat sementara, jembatan tersebut memiliki batas kemampuan tertentu. Kendaraan yang melintas dibatasi dengan berat maksimal 30 ton, panjang bentang 63 meter, lebar 4 meter, dan tinggi maksimal kendaraan 4 meter.
“Kami berlakukan sistem buka-tutup. Kami mohon kepada seluruh pengguna jalan agar mematuhi aturan demi menjaga keamanan dan ketahanan jembatan, sampai nanti jembatan permanen dibangun,” ungkap Rakhman dengan penuh harap.
Bupati Bireuen H. Mukhlis, S.T, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Pusat atas respons cepat dalam penanganan infrastruktur vital tersebut. Dia menilai, keberadaan jembatan bailey sangat membantu masyarakat, khususnya dalam memulihkan aktivitas ekonomi dan sosial.
“Jembatan Kuta Blang ini sangat vital. Ketika terputus, dampaknya tidak hanya dirasakan masyarakat Bireuen, tetapi juga berefek pada kabupaten dan kota lain di Aceh. Alhamdulillah, hari ini sudah bisa digunakan kembali, meskipun masih bersifat sementara,” ucap Mukhlis.
Sementara itu, Wakazidam Iskandar Muda, Letkol Czi Surya Adi Primawan, menyampaikan, TNI berkomitmen mendukung percepatan pemulihan infrastruktur demi kelancaran aktivitas masyarakat.
“Dalam waktu 14 hari, prajurit TNI bersama seluruh unsur terkait berhasil merakit jembatan bailey ini. Semua berkat kerja sama dan sinergi yang kuat,” ujarnya.
Sebelumnya, Jembatan Kuta Blang mengalami kerusakan berat hingga terputus akibat banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh. Kondisi tersebut menyebabkan terganggunya mobilitas warga serta distribusi logistik antarwilayah, khususnya pada jalur strategis Bireuen–Lhokseumawe.
Dengan telah berfungsinya Jembatan Bailey Kuta Blang, diharapkan aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal, sembari menunggu pembangunan jembatan permanen sebagai solusi jangka panjang pascabencana.[]





