JAKARTA – Penanews.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama BUMN Karya meningkatkan pengerahan alat berat untuk mempercepat penanganan pascabencana di Aceh. Langkah ini dilakukan guna mendukung pemulihan wilayah terdampak agar aktivitas masyarakat dapat segera berjalan kembali.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa Kementerian PU memberikan perhatian penuh terhadap upaya penanggulangan bencana dengan memastikan prosesnya berlangsung cepat, terpadu, dan tepat sasaran. Fokus utama diarahkan pada pemulihan aksesibilitas serta keberlangsungan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kami terus bergerak mengerahkan personel dan alat berat secara masif serta menggandeng BUMN Karya agar penanganan pascabencana di Aceh Tamiang dapat berlangsung lebih cepat dan efektif. Saat ini, penanganan masih difokuskan pada pemulihan akses jalan, pembersihan kawasan terdampak, serta memastikan aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal,” ujar Dody, dalam keterangan resminya, Minggu (28/12/2025).
Berdasarkan data hingga 28 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh telah mengoperasikan 36 unit alat berat dan 66 unit dump truck. Seluruh peralatan tersebut disebar di sejumlah titik prioritas di wilayah Aceh Tamiang.
Alat berat tersebut dimanfaatkan untuk membersihkan sisa material banjir dan longsor, memulihkan fungsi jalan nasional maupun daerah, serta memperbaiki fasilitas umum yang terdampak bencana.
Berdasarkan peta sebaran BPJN Aceh, alat berat ditempatkan di berbagai ruas dan titik strategis dengan kombinasi peralatan berupa excavator, dozer, loader, grader, backhoe loader, serta dump truck. Penanganan dilakukan secara berkelanjutan, terutama di kawasan perkotaan dan ruas jalan utama yang menjadi akses vital masyarakat.
Pada beberapa lokasi dengan tingkat kerusakan tinggi, dikerahkan paket alat berat berkapasitas besar, seperti 10 unit excavator, 1 unit dozer, dan 18 unit dump truck. Sementara di titik-titik dengan keterbatasan ruang dan akses, digunakan kombinasi alat berukuran lebih kecil agar pekerjaan tetap optimal dan menjangkau seluruh area terdampak.

Untuk lokasi yang sulit dijangkau alat berat besar, Kementerian PU juga mengoptimalkan skema padat karya dengan dukungan peralatan kecil, sehingga proses pembersihan tetap efektif sekaligus melibatkan masyarakat setempat.
Selain itu, dalam rangka memperkuat respons atas permohonan dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian PU menggandeng sejumlah BUMN Karya untuk menambah kekuatan alat berat di Aceh Tamiang. Dukungan tersebut antara lain diberikan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dengan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck.
Selanjutnya, PT Nindya Karya (Persero) mengerahkan 1 unit excavator, PT Waskita Karya (Persero) mendukung dengan 4 unit excavator dan 11 unit dump truck, PT Wijaya Karya (Persero) dengan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck, PT Hutama Karya (Persero) dengan 2 unit excavator, PT Adhi Karya (Persero) dengan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck, serta PT Pembangunan Perumahan (Persero) dengan 2 unit excavator dan 4 unit dump truck.
Salah satu contoh dukungan nyata dilakukan oleh PT Wijaya Karya (WIKA) yang terlibat langsung di sejumlah titik strategis. Di antaranya pembersihan material longsoran di Jalan Kuala Simpang, Aceh Tamiang, menggunakan 2 unit excavator, pembersihan fasilitas pendidikan di SDN 1 Karang Baru dengan 1 unit excavator, dukungan pengangkutan material menggunakan 2 unit truk, serta pembersihan fasilitas strategis di Pengadilan Negeri Aceh Tamiang.
Secara keseluruhan, hingga 28 Desember 2025 pukul 08.00 WIB, Kementerian PU telah mengerahkan total 811 personel di Provinsi Aceh. Jumlah tersebut terdiri atas 355 personel Satuan Tugas PU dan 456 personel dari BUMN Karya.
Selain itu, total alat berat yang dimobilisasi mencapai 821 unit, terdiri dari 216 unit milik Kementerian PU dan 605 unit dukungan dari mitra BUMN Karya untuk mendukung tanggap darurat dan pemulihan pascabencana.
Sumber majalahlintas.com






