BANDA ACEH — Penanews.co.id — H. Muhammad Ali atau lebih dikenal sebagai Abu Paya Pasi secara resmi mengundurkan diri dari tiga jabatan penting. Keputusan itu buntut dari polemik internal Partai Aceh (PA) merekrut calon kepala daerah.
Ketiga jabatan yang dilepas masing-masing ketua Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), Dewan Penasihat Partai Aceh (DPA PA), dan Tuha Peut Wali Nanggroe.
Keputusan pengunduran diri tersebut tertuang dalam surat resmi yang di tanda tangani oleh Abu Paya Pasi pada Sabtu (17/8/2024) kemarin.
Dalam surat tersebut, Abu Paya Pasi mengatakan bahwa pengunduran dirinya dari tiga jabatan penting itu, telah melalui pertimbangan yang matang dan mendalam terkait dengan dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini.
Abu Paya Pasi dalam suratnya menulis, “Saya merasa pilihan ini adalah langkah terbaik bagi semua pihak.”
Ia juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya selama ini dan berharap Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan kepada semua pihak.
“Demikian surat pengunduran ini saya sampaikan dengan harapan dimaklumi. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT,” tutupnya dalam surat tersebut.
Diketahui, pengunduran diri Abu Paya Pasi, terjadi setelah rekomendasinya kepada Muzakir Manaf tidak diindahkan. Dimana ia bersama para ulama dan cendekiawan dayah lainnya merekomendasikan Muhammad Yusuf A. Wahab atau Tu Sop sebagai calon wakil Gubernur berpasangan dengan Mualem.
Namun, setelah pengumuman resmi, calon wakil yang dipilih ternyata adalah Fadhlullah, yang berasal dari Partai Gerindra.[]