KOTA JANTHO – Penanews.co.id — Kopi pagi di Coffee D’Energi tidak hanya menjadi rutinitas biasa, melainkan momen penuh makna dan inspirasi ketika Ulama kharismatik Aceh Besar dari Pesantren Ulee Titie, Abu Kahir, bertemu dengan tokoh pemerhati pertumbuhan ekonomi Aceh, Bang Awi, yang akrab disapa Toke Awi.
Diskusi mereka menitikberatkan pada pentingnya sinergi antara ulama dan pengusaha dalam membangun ekonomi Aceh yang berlandaskan prinsip syariah.
Abu Kahir menegaskan bahwa peran ulama bukan hanya sebagai pembimbing spiritual, tetapi juga sebagai pendorong utama dalam penguatan ekonomi berbasis syariah. “Ekonomi syariah adalah pondasi kuat bagi kemajuan Aceh, di mana keadilan, keberkahan, dan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan utama,” ujar Abu Kahir.
Ia menambahkan, kolaborasi dengan pelaku usaha akan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya menguntungkan secara materi, tetapi juga membawa nilai-nilai moral dan sosial.
Turut hadir dalam diskusi, Komandan Satuan Brimob Polda Aceh, Kombes Pol Zuhdi Batubar Sik MHan, beserta Komandan Detasemen Gegana, Kompol Akmal SE MM.
Kombes Zuhdi menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) adalah prasyarat mutlak bagi keberhasilan usaha dan investasi. “Tanpa kondisi aman, semua upaya pembangunan dan bisnis akan sia-sia. Oleh karena itu, kami dari kepolisian siap mendukung penuh terciptanya Aceh yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Diskusi juga mengangkat slogan “Aceh Aman, Ibadah Nyaman, Geutanyo Bandum Syedara” sebagai wujud harapan bersama agar Aceh tetap menjadi daerah yang damai, religius, dan penuh persaudaraan. Dengan situasi Kamtibmas yang kondusif, para pengusaha dan masyarakat dapat fokus membangun ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Bang Awi menggarisbawahi pentingnya pengembangan ekonomi kreatif dan digital yang sesuai dengan prinsip syariah untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja muda dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia optimistis, dengan dukungan semua pihak, Aceh dapat menjadi pelopor pertumbuhan ekonomi di Sumatra.
Sesuai Visi Misi Gubernur Muzakir Manaf (Mualem) dan Wakil Gubernur Fadhlullah (Dek Fadh) yang resmi dilantik untuk periode 2025-2030, menjadi momentum penting bagi percepatan pembangunan Aceh. Visi mereka yang mengedepankan sinergi ulama, pemerintah, dan pelaku usaha diharapkan mampu membawa Aceh ke era kemajuan yang berkelanjutan.
Dialog hangat di Coffee D’Energi ini memancarkan energi positif yang menjadi semangat baru dalam memperkuat fondasi ekonomi Aceh, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor demi kemajuan bersama.[]





