Oleh : Firdaus Akbar, ST
Gebrakan Presiden Probowo yang merencanakan pembangunan 80 ribu kopdes merah putih telah menimbulkan reaksi yang luar biasa di masyarakat dan pengiat koperasi di indonesia, ada yang memandang kopdes merah putih hanya alat politik pemerintahan Bapak Prabowo ada juga yang memandang ini program spektakuler bapak presiden dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan.

Secara realita tujuan bapak presiden sangat baik dan perlu kita dukung bersama.
Di Aceh sendiri mendapat jatah 6500 kopdes merah putih ini tentu angka yang luar biasa dan dinas teknis terkait tentu harus bekerja keras untuk mewujubkan mimpi bapak Presiden Prabowo.
Tapi bagaimana dengan kondisi dilapangan, masyarakat masih bertanya tanya apakah yang dicita cita bapak Presiden dapat berjalan dengan baik.
Kami sangat yakin Program ini dapat berjalan dengan baik apabila melibatkan semua pihak yang peduli pada koperasi dan kesejahteraan masyarakat.
Target kita tentu bukan hanya koperasi terbentuk saja tapi juga bagaimana koperasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan masyarakat merasa memiliki koperasi tersebut sehingga partisipasi masyarakat aktif bertransaksi di koperasi.
Mencermati perkembangan koperasi di Aceh yang terasa jalan di tempat, ini disebabkan oleh beberapa hal yang utama adalah para pendiri tidak paham koperasi, sehingga ada anggapan dari masyarakat membentuk koperasi untuk mempoleh bantuan, koperasi hanya milik pengurus.
Celakanya lagi pengurus dalam mengelola koperasi seperti mengelola usaha pribadi, tanpa melibat anggota dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, padahal anggota lah pemilik dan pengguna koperasi
Untuk mengatasi hanya ada satu cara yaitu pendidikan Perkoperasian.
Bung Hatta sebagai bapak koperasi Indonesia berkata bahwa tidak ada koperasi tanpa pendidikan Perkoperasian, arti pendidikan koperasi di mulai dari awal dari saat mau di bentuk sampai koperasi tersebut berjalan, sentuhan pendidikanpun harus dimulai dari semua lini struktur koperasi, Pengurus, pengawas, pengelola serta anggota.
Pendidikan anggota sangat jarang mendapat perhatian dari kita semua, padahal kunci keberhasilan sebuah koperasi adalah di anggota, apabila anggota merasa memiliki koperasi, maka anggota akan berpatisipasi aktif di koperasi.
DEKOPIN sebagai wadah tunggal gerakkan koperasi tentu siap bermitra dengan Pemerintah dalam melakukan pendidikan Perkoperasian.
DEKOPIN memiliki Badan khusus yang profesional dalam melakukan pendidikan dan pendampingan koperasi yaitu
LAPENKOP (Lembaga Pendidikan Perkoperasian).
Mari kita dukung dan kita sukses kopdes merah putih dengan pendidikan yang terpadu dan berkelanjutan, sehingga apa yang di cita citakan bapak presiden Prabowo dan Bung Hatta bisa terwujud.
Banda Aceh 6 Mei 2025
Penulis Firdaus Akbar ST. adalah :
- Ketuan Harian Dekopinwil Aceh
- Kepala Lapenkopwil Aceh
