BANDA ACEH — Penanews.co.id — Seorang mantan DJ asal Nepal bersama organisasi nirlaba kecil yang ia dirikan, berhasil mengguncang panggung politik negara itu melalui platform media sosial yang populer di kalangan gamer.
Dengan dukungan komunitas digital, Gurung dan timnya memainkan peran penting dalam mendorong perubahan kepemimpinan sementara di tengah krisis politik terburuk yang pernah dialami Nepal dalam beberapa dekade terakhir, menurut kesaksian sejumlah demonstran yang terlibat langsung dalam gerakan tersebut.
Mengutip Reuters, Sudan Gurung, pendiri Hami Nepal (Kami adalah Nepal) yang berusia 36 tahun, menggunakan aplikasi pengiriman pesan Discord dan Instagram untuk memobilisasi demonstrasi besar-besaran yang memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri , dalam krisis politik paling mematikan yang melanda negara Himalaya itu dalam beberapa dekade, kata belasan orang yang terlibat dalam demonstrasi tersebut.
Kelompok tersebut menggunakan VPN untuk mengakses platform terlarang dan mengeluarkan seruan aksi yang menjangkau puluhan ribu anak muda, tambah mereka. Perwakilan Oli tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
“Saya diundang untuk bergabung dengan sebuah grup di Discord yang beranggotakan sekitar 400 orang. Grup itu meminta kami untuk bergabung dalam pawai protes beberapa kilometer dari gedung parlemen,” ujar Karan Kulung Rai, seorang mahasiswa berusia 18 tahun yang bukan bagian dari grup tersebut, dikutip Reuters, Senin (15/09/2025).
Postingan awal Hami Nepal di media sosial Discord menjadi sangat berpengaruh hingga dirujuk di televisi nasional.Ketika protes bertambah ganas, kelompok tersebut juga mengidentifikasi pesan-pesan yang disebutnya “berita palsu” dan membagikan nomor telepon rumah sakit.
Anggota Hami Nepal, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena mereka menggunakan nama proksi daring demi alasan keamanan, mengatakan Gurung dan pemimpin kelompok lainnya sejak saat itu menjadi tokoh penting dalam pengambilan keputusan penting, termasuk penunjukan pemimpin sementara baru hingga pemilihan umum diselenggarakan pada tanggal 5 Maret
Mereka telah meyakinkan presiden dan panglima militer negara itu untuk menunjuk mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki , yang dikenal karena sikap tegasnya melawan korupsi, sebagai perdana menteri wanita pertama Nepal dalam kapasitas sementara, kata tiga anggota kelompok tersebut.
“Saya akan memastikan bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat dan membawa setiap politisi korup ke pengadilan,” kata Gurung dalam konferensi pers pertamanya sejak protes pada hari Kamis.





