JAKARTA – Penanews.co.id — Para alumni Universitas Syiah Kuala (USK) diminta untuk berkolaborasi mendukung pemerintah daerah, karena alumni USK memiliki potesi dan peran yang sangat strategis dalam mendukung pemerintah dalam pembangunan di berbagai bidang.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Siah Kuala (IKA USK) Amal Hasan, SE, M.Si, dalam sambutannya pada forum World Class University – Universitas Syiah Kuala (WCU-USK) International Gathering and Expo, Senin, 13 Mei 2024 di Grand Hall Artotel Hotel, Gelora Senayan, Jakarta, sebagaimana keterangan tertulis disampaikan ke media ini.
Amal Hasan berharap agar alumni USK turut serta mendukung kesuksesan berbagai event dan agenda yang diselenggarakan oleh pemeritah daerah, seperti event nasional yang akan digelar di Aceh yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, serta ikut memberikan solusi dalam mengatasi berbagai persoalan ekonomi, kemiskinan, pengangguran dan kesejahteraan masyarakat.
Mengutip data yang dilansir pihak rektorat Amal Hasan menjelaskan, banyak potensi yang menjadi kekuatan USK menuju World Class University termasuk salah satunya adalah peran para alumni. Sampai saat ini setidaknya USK memiliki mahasiswa aktif kurang lebih sekitar 28.000 orang, dgn jumlah guru besar sekitar 162 orang, serta ratusan ribu Alumni yang existing tersebar di seluruh Indonesia dan di beberapa belahan dunia.
“Ada sekitar 183.000 alumni USK dari berbagai latar belakang program studi dan berkiprah diberbagai profesi, dan jumlah ini terus bertambah rata-rata setiap tahunnya antara 5.000 – 7.000 orang yang lulus dan diwisuda, lulusan yang terserap keberbagai bidang mencapai 58 persen,” jelas mantan Direktur Bank Aceh tersebut, mengutip informasi yang disampaikan rektor usk saat pembukaan acara.
Amal Hasan yang juga ketua Perhumas Aceh juga menyebutkan, alumni USK yang bergerak di berbagai sektor usaha bisa menjadi jangkar kekuatan ekonomi bagi Aceh bila dapat kita bangun konektivitas dan berkolaborasi secara sistematis terintegrasi. Amal Hasan yakin bila hal ini dapat terwujud maka simpul-simpul ekonomi yang selama ini menjadi central bisnis bagi aceh yaitu Medan dan Jakarta akan bisa dikendalikan. Setidaknya centra ekonomi dan pusat bisnis (Medan dan jakarta) yang selama ini menjadi check point cash out flow dari sumber dana pemerintah (APBA/APBK) dan dunia usaha di Aceh secara bertahap dapat dioptimalkan perputarannya tetap di Aceh.
“Alumni USK berpotensi membangun jejaring bisnis dan dunia usaha dalam suatu ekosistem ekonomi kolaboratif, sehingga pada waktunya kita akan mampu memotong mata rantai ini agar dana-dana pemerintah untuk berbagai program pembangunan daerah tetap dapat berputar maksimal di Aceh, dengan demikian multiplier efek secara ekonomi tetap menguntungkan bagi masyarakat Aceh,” jelas Amal Hasan.
Kegiatan ini menghadirkan sekitar 200 alumni dan 40 mitra bisnis USK baik dari kalangan swasta, perbankan, pemerintah dan perguruan tinggi. Ada tiga agenda utama dalam kegiatan ini yaitu Employers Meeting, Expo produk inovasi USK dan beberapa UMKM maupun start up nasional, serta alumni gathering yang menghadirkan alumni dari berbagai disiplin ilmu.
Amal Hasan yang juga Ketua Ikajaya ini menilai forum seperti ini sangat penting dan perlu dilakukan secara berkala untuk membangun sinergitas sumber daya USK tersebut dalam mewujudkan daya saing kampus ini pada level global,” pungkas Amal Hasan.[]