Atlet Voli Pantai Olimpiade Paris: Aku Tak Suruh Kalian Berhijab dan Jangan Paksa Aku Berbikini !

by
Foto ikonik Elghobasy dan Abdehady atlet Mesir dan lawannya yang berbikini Kira Walkenhorst sedang melakukan pukulan keras viral di media sosial.(Foto Ist)

JAKARTA — Penanews.co.id — Undang-undang Prancis yang melarang penggunaan jilbab dan simbol agama lainnya di sekolah umum dan di kalangan pegawai negeri, yang juga berlaku bagi atlet yang berlaga di olimpiade Prancis.

Dengan penerapan undang undang itu sehingga pemakai Hijab menjadi pusat perhatian di Olimpiade 2024.

Tak diduga suara lantang dari Atlet voli pantai Mesir, Doaa Elghobashy  dan rekannya Marwa Abdelhady tentang keputusannya tetap memakai hijab saat berlomba di Olimpiade Paris 2024

Elghobasy dan Abdehady adalah pemain voli pantai pertama yang bertanding sambil tetap mengenakan hijab.  Ia berharap publik tetap menghormati pilihannya berpakaian.

“Saya tidak menyuruh kalian memakai hijab, sebaliknya jangan suruh aku memakai bikini” kata Elghobasy seperti dilansir dari, Swedia Expressen,

“Tidak ada yang bisa menyuruhku  berpakaian seperti apa. Sebab setiap orang harus diizinkan melakukan apa yang mereka inginkan,” kata Elghobashy,  saat menghadapi kritik karena tidak mengenakan bikini.

Penampilan atlet Mesir ini menjadi sorotan ketika tampil di Olimpiade cabor bola voli pantai lawan Spanyol.

“Saya ingin bermain dengan hijab, dan dia ingin bermain dengan bikini. Semuanya tidak ada masalah, jika Anda ingin telanjang atau mengenakan hijab. Hormati saja semua budaya dan agama yang berbeda,” kata Abdelhady dikutip CNN.

Elghobashy memulai debut di Olimpiade Rio 2016 dan kembali ke Olimpiade Paris tahun ini, bermitra dengan Marwa Abdelhady.

Sebelumnya Pelari cepat Muslim Prancis Sounkamba Sylla, yang mengenakan jilbab dan merupakan bagian dari tim estafet 400 meter Prancis, mengungkapkan kekecewaannya di Instagram karena jilbabnya akan menghalanginya untuk berpartisipasi dalam upacara pembukaan di sepanjang Sungai Seine.

“Anda terpilih untuk Olimpiade, yang diselenggarakan di negara Anda, tetapi Anda tidak dapat mengambil bagian dalam upacara pembukaan karena Anda mengenakan jilbab,” tulis Sylla.

Baca Juga:  Brighton Vs Arsenal: Meriam London Menang 3-0

Larangan tersebut sudah menarik perhatian sebelum Olimpiade dimulai. Meskipun atlet asing tidak terpengaruh oleh aturan ini.

The Telegraph melaporkan bahwa beberapa organisasi hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, menulis surat kepada Komite Olimpiade Internasional untuk mengecam larangan tersebut dan mendesak turun tangan.

“Larangan yang diberlakukan oleh otoritas olahraga Prancis bersifat diskriminatif dan menghalangi atlet Muslim yang memilih berhijab untuk menjalankan hak asasi mereka untuk berolahraga tanpa diskriminasi,” kata surat itu.[]

Sumber suaramerdeka-jakarta.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *