JAKARTA — Penanews.co.id — Baitul Mal Aceh (BMA) kembali menorehkan prestasi tingkat nasional dengan meraih Penghargaan Kategori Program Penanganan Stunting Terbaik dari BAZNAS RI. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Ketua Badan BMA, Mohammad Haikal, dan diserahkan oleh Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, pada Kamis (28/8) di Jakarta.
Dalam upaya mencegah stunting, BMA telah melaksanakan program ini sejak tahun 2021. Hingga 2025, ada 13 Kabupaten yang telah disasar, yaitu Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Bireuen, Lhokseumawe, Pidie Jaya, Aceh Besar dan Banda Aceh. Jumlah mustahik yang sudah mendapat bantuan adalah 339 orang. Total dana zakat yang telah disalurkan adalah Rp 1.695.200.000
Program penanganan stunting yang dilakukan BMA berupa pemberian bantuan dana kepada keluarga miskin yang memiliki anak dari 0 tahun hingga 2 tahun. Dana ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Untuk memastikan program ini berhasil efektif, BMA menjalin mitra dengan Dinas Kesehatan setempat. Bidan desa ikut membantu memberi penyuluhan untuk ibu hamil dan menyusui agar anak-anak tumbuh sehat.
Selain penghargaan bagi program penangan stunting, BMA juga meraih apresiasi untuk program pengumpulan zakat dan infak. Dukungan penuh Pemerintah Aceh juga mendapat sorotan, dengan Gubernur Aceh dianugerahi penghargaan sebagai kepala daerah yang mendukung zakat.
Ketua BMA, Mohammad Haikal, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. “Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BMA untuk terus berinovasi dalam mendukung program pemerintah untuk mencegah stunting dengan memanfaatkan dana zakat untuk masyarakat miskin,” ujarnya.
Penghargaan dari BAZNAS RI ini menjadi bukti komitmen BMA dalam meningkatkan profesionalitas dan efektivitas pengelolaan dana umat, serta kontribusinya dalam mendukung pembangunan sosial dan kesejahteraan masyarakat.





