BANDA ACEH — Penanews.co.id — Panitia seleksi Jabatan Pejabat Tinggi (JPT) Pratama Pemerintah Aceh Tahun 2024, T Setia Budi membantah Pernyataan yang menyebut seleksi calon pejabat eselon II oleh Pemerintah Aceh sebagai formalitas, “Saya kira dugaan atau ‘tuduhan’ semacam itu tidak beralasan,” ujarnya kepada Penanews.co.id, Selasa (9/7/2024) sore.
Ketua panitia seleksi (Pansel) JPT Pratama Pemerintah Aceh itu menjelaskan, bahwa hampir setiap kali berlangsung seleksi JPT ada saja pihak yang menganggap kegiatan itu bernuansa formalitas. Ia menyinggung lagi peristiwa lulusanya tiga anak mantan Sekda ke dalam tiga besar yang disebut karena ada perlakuan istimewa.
Setia Budi mempertanyakan kembali peristiwa tersebut. “Nah, setelah dilakukan pelantikan nyatanya bagaimana? Apakah dugaan itu benar?” tanya mantan Sekda Aceh itu.
Ia meminta semua pihak agar memberi kepercayaan kepada tim yang sedang bekerja. “Percayalah bahwa orang-orang yang ada di pansel itu adalah orang yg berintegritas. Bahwa kalau ada orang-orang yang diduga telah disiapkan untuk jabatan tertentu, saya kira tidak benar,” tegasnya.
Menurut ketua pansel, kalau pun nanti pihaknya mengumumkan nama-nama peserta yang lulus, itu semata memang karena kapasitasnya, dan sepanjang pengetahuan pansel. “Sekali lagi, sepanjang informasi yang ada pada pansel bahwa yang bersangkutan juga punya integritas,” kata Setia Budi.
Karena itu, sambungnya, adalah wajar kalau kemudian gubernur memilih calon “pembantunya” orang yang relatif memenuhi kedua kriteria (kapasitas dan integritas) dan secara kebetulan terpilih orang yang diduga telah disiapkan. “Bagaimana? Apakah salah?” tanya Setia Budi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada pihak yang kurang mempercayai kredibiltas pelaksanaan seleksi JPT oleh Pemerintah Aceh. Sumber media ini mengatakan, bahwa setiap jabatan sudah disiapkan “putra mahkota”, sehingga peserta yang lain hanya untuk meramaikannya saja alias intat linto.
Dia juga meyakini, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, prediksinya jarang meleset. “Entah untuk kali ini. Bisa jadi karena sudah terlanjur terbaca, mereka gak berani lagi melanjutkan. Kita lihat saja nanti,” .
Pejabat senior ini malah menyebutkan beberapa nama yang diyakini bakal lolos untuk menduduki jabatan eselon II setelah diumumkannya hasil seleksi kelak. Karena itu, sumber ini mengatakan tidak ada arti sama sekali mengikuti seleksi JPT tanpa restu dari atas.[]