Barat Terpecah, 15 Negara Siap Akui Kedaulatan Negara Palestina

by

JAKARTA — Prancis dan 14 negara Barat lainnya mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk bergerak mengakui negara Palestina. Sebagai bentuk komitmen untuk mengakhiri konflik di Palestina.

Para menteri luar negeri dari 15 negara pada Selasa malam mengeluarkan pernyataan bersama menyusul konferensi di New York, yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali solusi dua negara antara Israel dan Palestina.

Seruan ini muncul melalui pernyataan bersama para menteri luar negeri yang dikeluarkan pada Selasa (29/7/2025) malam usai konferensi penting di New York.

Mengutip CNBC Indonesia, Konferensi tersebut diselenggarakan bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, guna mendorong kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina yang selama ini mandek. Dalam pernyataan yang dipublikasikan di platform X, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot menegaskan niat negaranya bersama negara-negara lain untuk mengakui kedaulatan Palestina.

“Di New York, bersama dengan 14 negara lainnya, Prancis menyampaikan seruan kolektif: kami mengungkapkan keinginan kami untuk mengakui Negara Palestina dan mengundang negara-negara yang belum melakukannya untuk bergabung bersama kami,” tulis Barrot.

Langkah ini memperkuat komitmen Presiden Prancis Emmanuel Macron yang pekan lalu mengumumkan bahwa Prancis akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada bulan September. Pengumuman itu memicu reaksi keras dari Israel dan Amerika Serikat, yang selama ini menentang pengakuan sepihak terhadap Palestina tanpa perundingan dengan Israel.

Namun Prancis tetap melanjutkan upaya diplomatiknya. Menurut diplomat Paris, langkah ini dimaksudkan untuk menciptakan momentum internasional menuju pengakuan formal Palestina sebagai negara berdaulat, serta memberikan tekanan terhadap Israel agar kembali ke meja perundingan.

Gelombang dukungan terhadap pengakuan Palestina juga datang dari Inggris. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, pada Selasa, mengumumkan bahwa pemerintahannya juga akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada bulan September, kecuali jika Israel mengambil “langkah substantif,” termasuk menyetujui gencatan senjata permanen di Gaza.

Adapun dalam pernyataan bersama yang dirilis Selasa malam, 15 negara – termasuk Spanyol, Norwegia, dan Finlandia – menegaskan komitmen mereka yang “tidak tergoyahkan terhadap visi solusi dua negara.” Pernyataan itu mempertegas dukungan terhadap berdirinya Negara Palestina yang hidup berdampingan secara damai dengan Israel.

Sembilan dari lima belas negara penandatangan pernyataan yang belum mengakui Palestina – termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru – menyatakan “kesediaan atau pertimbangan positif” untuk mengambil langkah pengakuan dalam waktu dekat.

Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan negaranya akan mengakui negara Palestina pada September. Carney, seperti dilansir AFP, mengatakan perlu mengambil langkah ini dengan harapan terwujudnya solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

“Kanada bermaksud untuk mengakui Negara Palestina pada Sidang ke-80 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2025,” kata Carney.

Selain fokus pada pengakuan negara Palestina, konferensi tersebut juga menyoroti kondisi Gaza. Sebanyak 17 negara bersama Uni Eropa dan Liga Arab menyerukan agar kelompok Hamas segera melucuti senjata dan mengakhiri pemerintahannya di Jalur Gaza, dalam rangka mengakhiri perang yang telah menyebabkan kehancuran besar di wilayah tersebut.

Dukungan negara-negara tersebut terhadap berdirinya negara Palestina akan menambah kekuatan Barat di PBB. Saat ini, status kenegaraan Palestina telah mendapat dukungan dari 147 anggota PBB. Jumlah ini mewakili 75 persen dari seluruh anggota. Status Palestina di PBB ditingkatkan menjadi non-member observer state sejak 2012.

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *