Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk dan Pajak Impor Barang Mewah untuk USK

by
Ilustrasi

BANDA ACEH – Kantor Bea Cukai Banda Aceh memberikan fasilitas kepabeanan dan cukai kepada Universitas Syiah Kuala (USK) sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di perguruan tinggi tertua di Aceh tersebut.

Fasilitas ini mencakup pembebasan bea masuk dan cukai untuk berbagai barang yang digunakan dalam kegiatan riset dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean C Banda Aceh, Dede Mulyana, menjelaskan bahwa pemberian fasilitas ini bertujuan untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pemberian fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai ini di sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya.

Barang-barang yang mendapatkan pembebasan bea masuk dan cukai meliputi peralatan kesehatan, alat laboratorium, bahan kimia, peralatan teknologi, serta komponen lain yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Selain pembebasan bea masuk dan cukai, fasilitas lainnya yang diberikan di antaranya tidak dipungut pajak pertambahan nilai atau pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.

“Serta dikecualikan dari pemungutan pajak penghasilan Pasal 22 impor,” kata Dede Mulyana menyebutkan.

Kebijakan ini merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200/PMK.04/2019 tentang pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

“Peraturan tersebut sejatinya bertujuan untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan serta mempermudah akses barang bagi perguruan tinggi, kementerian lembaga, dan badan usaha yang bergerak di bidang riset,” kata Dede Mulyana.

Dia menegaskan bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan pilar utama dalam meningkatkan daya saing nasional. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan kualitas pendidikan dan penelitian di Unsyiah dapat meningkat, khususnya di bidang kesehatan.

“Pemberian fasilitas kepada Universitas Syiah Kuala diharapkan dapat meningkatkan kualitas penelitian di bidang kesehatan, mengingatkan penelitian dilakukan berfokus pada standar penanganan ruang isolasi bagi pasien COVID-19,” kata Dede Mulyana.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *