DAMASKUS — Penanews.co.id — Serangan Israel membombardir beberapa lokasi di kota Aleppo, Suriah, menewaskan lebih dari 40 orang, kata kementerian pertahanan Suriah pada hari Jumat, (29/03/2024).
Kantor Berita Arab Suriah (SANA) mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa sejumlah warga sipil dan tentara tewas setelah “musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah Athriya, tenggara Aleppo, menargetkan sejumlah situs di Aleppo. pedesaan.”
Serangan udara tersebut dilaporkan bertepatan dengan serangan pesawat tak berawak yang dilakukan dari Idlib dan pedesaan barat Aleppo, yang digambarkan oleh kementerian sebagai serangan yang dilakukan oleh “organisasi teroris” terhadap warga sipil di Aleppo dan sekitarnya,.lansir Palestine cronicle
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) yang berbasis di Inggris, ini adalah jumlah korban tertinggi di antara pasukan Suriah dalam satu serangan Israel.
Sumber lokal mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa serangan Israel menghantam depot rudal kelompok Hizbullah Lebanon di pinggiran selatan Jibreen dekat Bandara Internasional Aleppo.
Militer Israel menolak berkomentar, menurut kantor berita Reuters.
Israel telah melancarkan ratusan serangan udara di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Sejak dimulainya Operasi Banjir Al-Aqsa dan perang genosida berikutnya di Gaza pada tanggal 7 Oktober, Israel telah meningkatkan serangannya ke Suriah.
Pada hari Kamis, media Suriah melaporkan serangan udara di dekat ibu kota Damaskus, dan mengatakan serangan tersebut melukai dua warga sipil.
Pelanggaran Serius terhadap Hukum Internasional
Kementerian Luar Negeri Iran mengutuk serangan tersebut, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa serangan tersebut jelas merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan kedaulatan Suriah.
Kementerian tersebut menambahkan bahwa penggerebekan tersebut merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan regional dan internasional dan mendesak masyarakat internasional untuk mengutuk tindakan Israel.
Beberapa anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menjadi sasaran di Suriah dalam beberapa bulan terakhir.
Ketegangan antara kelompok Perlawanan Lebanon Hizbullah dan Israel juga meningkat sejak 7 Oktober.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun secara relatif terbatas, dalam perang melawan pendudukan Israel.
Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut telah melakukan 169 operasi militer dalam 120 hari pertama perang, menewaskan lebih dari 2.000 tentara Israel.
Menurut Agence France Presse, setidaknya 346 orang telah tewas di Lebanon sejak awal perang di Gaza.
Pada hari Selasa, Israel melancarkan serangan terdalamnya di Lebanon dan Hizbullah menembakkan puluhan rudal ke Israel sebagai tanggapannya. []