BPI KPNPA RI Apresiasi Kapolri Berikan Prioritas Khusus Kepada Masyarakat di Papua Untuk Mengabdi Menjadi Anggota Polri

by
by
Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) Propinsi Papua Hardin Bsc

JAYAPURA — Penanews.co.id — Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) Propinsi Papua Melalui Hardin Bsc selaku Koordinator Wilayah Papua menyampaikan Apresiasi dan dukungan terhadap Kapolri dan Kapolda Papua yang sudah memberikan Kuota Khusus Masuk Anggota Polri kepada Masyarakat Asli Suku Papua

Dalam keterangan tertulisnya yang di sampaikan ke media ini Hardin mengatakan “Kami selaku Mitra dari Polri untuk wilayah Papua melihat dalam proses penerimaan RIM terpadu Tahun Anggaran 2024 di Papua sangat menarik perhatian dari warga masyarakat Asli Suku di Papua nampak terlihat jelas banyak pendaftar yang mendaptar secara daring mencapai total 13.949 orang”.

Data tersebut berdasarkan hasil rekap dari data di Sekretariat Subbagdiapers Biro SDM Polda Papua.

Kami sangat bangga ternyata warga asli Papua sangat tinggi untuk mendaptar di Polri dan ini semua harus mendapat apresiasi tinggi dari para tokoh di Papua bahwa Polri memberikan Prioritas penuh kepada Warga Asli Papua untuk menjadi Anggota Polri, kata Hardin dengan semangat.

Dukungan dan apresiasi atas program penerimaan 2.000 Bintara Polri di lingkungan Polda Papua. Apalagi, kata dia, ada kuota khusus bagi anak kepala suku atau ondoafi dan penerimaan itu juga diutamakan kepada Orang Asli Papua (OAP), lanjut Hardin

“Program ini merupakan bentuk penghormatan dari Polri terhadap para ondoafi dan kepala suku di Papua,” ujar Hardin dalam rilisnya di kota Jayapura, Rabu (22/5/2024).

Ia mengatakan walaupun ada kekhususan namun proses pelaksanaan perekrutan calon Bintara Polri nanti bisa dilakukan sesuai prosedur.

Warga papua sangat mendukung program rekrutmen Polri yang memprioritaskan kepada warga asli Papua untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara menjadi Anggota Polri

Baca Juga:  Ibu Rumah Tangga di Labuan Bajo Ditembak OTK, Peluru Masih Bersarang di Leher

Sementara itu Fredikus Gebze selaku Tokoh masyarakat pemangku adat mengimbuh atas apresiasi Kapolri terhadap penerimaan Polri pada OAP ini

“Dalam rangka rekrutmen ini, Kepolisian Republik Indonesia memberikan kemudahan untuk kami, mari kita sambut kita ikuti prosedur. oleh karena itu, anak anak Papua harus siap menjaga kehormatan dan sikap dan betul betul siap untuk menjadi Anggota Polri, karena penerimaan Polri melalui Polda Papua itu Bersih, Transparan dan Akuntabel dan humanis.” Kata Fredikus Gebze

Menurutnya, perekrutan Akpol Bintara dan Tamtama Polri baru dalam jumlah besar tersebut dengan memprioritaskan anak asli Papua merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi yang besar dari negara dan pemerintah saat ini kepada masyarakat di Bumi Cenderawasih.

Yustina Pangrasia, selaku Sekretaris Pansus Avirmasi Prov. Papua Selatan memberikan apresiasi penuh atas rekrutmen Polri terhadap orang asli Papua.

“Sistem BETAH yang dilakukan Bersih, Transparan dan Akuntabel dan humanis kami sangat yakin dan berlaku, Terimakasih Bapak Kapolri atas kesempatan yang baik kepada kami orang Papua, dengan itu kami bisa mengabdi dan siap menjadi garda terdepan Indonesia” urai Yustina Pangrasia.

Kepala Kantor Komnas HAM Provinsi Papua juga selaku Tim Pengawas Eksternal Rekrutmen Polri Polda Papua , Frit B. Ramandey. S.Sos., M.H juga memberi apresiasi kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. yang memberikan kebijakan dalam penerimaan Bintara Polri dengan kuota 10.000. Ini Hal ini juga terkait rekrutmen Polisi Tahun 2024 yang mengalami inovasi dengan beberapa kemudahan

“Polda Papua telah membuka Sub Panda di Timika sebagai sebuah terobosan untuk mempermudah anak-anak Papua Dalam proses rekrutmen di Jayapura maupun yang berada di Timika,” ungkap Frits Ramandey.

Baca Juga:  Menpora Apresiasi Penanganan Cepat Insiden Angin Kencang di Venue Basket

Dikatakannya, hal yang lain adalah ada kebijakan afirmatif dimana penurunan dari usia 21 tahun menjadi 25 tahun adalah sebuah kebijakan afirmatif Mabes Polri untuk merekrut anak-anak Papua.

“Selain itu darii seluruh tahapan seleksi Polda Papua telah melibatkan unsur eksternal dalam rangka memastikan seluruh tahapan-tahapan seleksi berjalan transparan dan Humanis sebagai sebuah bentuk keterbukaan terhadap proses rekrutmen itu sendiri,” jelasnya.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada bapak Kapolri yang memiliki Kebijaksanaan kearifan yang memberikan kuota 10. 000 untuk Polda Papua yang tahapannya setiap tahun 2000 Bintara Polri sebagai sebuah keberpihakan bagi orang Papua,” sambungnya.

Ketua Tim Kerja MRP Untuk Penanganan Aspirasi dan Permasalahan OAP, Benny Sweny, Sos mengungkapkan, rasa terima kasih kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. yang akan merekrut 10 ribu orang untuk ditugaskan di jajaran Polda Papua, yang tersebar di empat provinsi, yakni Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada Kapolri atas kebijakannya yang sangat mulia itu.[chadr]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *