BANDA ACEH – Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) bersama Lembaga Penelitian Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Kita Kreatif) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar diseminasi penyusunan naskah akademik mengenai metode penghitungan pajak dan retribusi sesuai kebijakan makroekonomi Aceh. Acara berlangsung di ruang VIP AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala pada Senin, (28/10/2024).
Riiseminasi ini dihadiri oleh Muhammad Rizal selaku Kepala Samsat Banda Aceh mewakili Kepala BPKA Reza Saputra, Analis Keuangan Pusat dan Daerah BPKA E.R. Fitranoska, dan Kepala Pusat Riset Kita Kreatif USK Meldi Kesuma.
Kemudian Sekretaris Pusat Riset Kita Kreatif USK M. Ridha, Peneliti senior dari Kita Kreatif USK M. Ilhamsyah Siregar, Data Analis dari Kita Kreatif USK M. Rizqi dan peserta diseminasi dari 37 unit Satuan Kerja Perangkat Aceh pemungut pajak dan retribusi di Aceh.
Dalam acara pembukaan diseminasi, Muhammad Rizal menyampaikan bahwa tujuan kerja sama ini adalah untuk merumuskan metode perhitungan pajak dan retribusi yang sesuai dengan kondisi ekonomi Aceh saat ini.
Ia menegaskan, formula ini diharapkan dapat menggali sumber-sumber pajak dan retribusi baru, mengurangi potensi kerugian, serta menjadi acuan dalam penetapan pajak dan retribusi di Aceh untuk lima tahun ke depan.
Selanjutnya, M.Rizqi, Data Analis Kita Kreatif USK memaparkan bahwa data pajak di Aceh diperoleh dari beberapa sumber, di antaranya pajak kendaraan bermotor, pajak balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak alat berat, pajak air permukaan, pajak rokok, dan opsen pajak mineral bukan logam dan batuan.
“Data-data tersebut diperoleh dari 37 unit Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan akan dipilah kemudian diolah melalui metode peramalan yang digunakan untuk memperhitungkan potensi penerimaan pajak dan retribusi Aceh untuk beberapa tahun ke depan,” jelasnya.
Saat kegiatan berlangsung, setiap unit SKPA yang menjadi pihak responden data untuk penyusunan naskah akademik memberikan banyak informasi terkait data yang diperlukan oleh pusat riset Kita Kreatif. Bukan hanya itu, ide, gagasan serta temuan lapangan turut disampaikan di dalam forum dengan tujuan agar penyusunan naskah akademik mendapatkan hasil yang maksimal.[]