JAKARTA — Penanews.co.id — Beberapa pakar di bidang kemiliteran menyampaikan serangan Iran yang dilancarkan ke Israel baru-baru ini hampir mirip dengan taktik yang digunakan Rusia dalam menyerang Ukraina.
Sebagaimana diketahui, pekan lalu Iran menyerang Israel dengan meluncurkan 300 drone, rudal balistik serta rudal jelajah. Adapun, pasukan militer Israel (IDF) menilai 99% serangan tersebut mampu dideteksi sebelum mengenai target.
“Paket serangan yang dilancarkan mirip dengan yang digunakan berulang kali oleh Rusia untuk menyerang Ukraina,” kata Brian Carter dan Frederick W. Kagan, pakar pertahanan untuk American Enterprise Institute’s Critical Threats Project, dikutip dari Business Insider, Sabtu (20/4/2024).
Kecepatan drone dan rudal jelajah yang lebih lambat bertujuan untuk membuat sistem pertahanan udara Israel kelelahan. Dengan begitu, rudal balistik akan lebih mulus untuk menyasar target.
“Rusia telah melakukan pendekatan serupa berulang kali,” kata pakar.
“Pasukan Iran tak memperhitungkan sistem pertahanan Israel yang lebih canggih ketimbang Ukraina untuk menghadang serangan seperti itu,” ia menambahkan.
Namun, tak semua pihak setuju bahwa Iran meniru aksi Rusia di Ukraina. Fabian Hinz, peneliti pertahanan di London International Institute for Strategic Studies mengatakan Iran meluncurkan serangan rudal kombinasi untuk memberikan peringatan ke Israel.
Jadi, strategi Iran untuk memberikan peringatan keras terlebih dahulu ke Israel melalui serangan pada akhir pekan lalu.
“Serangan ini dirancang untuk membangun kembali mekanisme pencegahan di pihak Iran,” kata Rodger Shanahan, anggota lembaga think tank Australia, Lowy Institute.
Sumber ; CNBC Indonesia