Cara Setan Mengusik Iman

by -23 Views

Oleh. Juhaimi Bakri


“(Iblis) menjawab, “Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus. Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” (QS. Al-A’raf: 16–17)


Konflik berkelanjutan antara setan dengan manusia akan terus berlangsung, tanpa reda, tak ada gencatan senjata bahkan tak ada istilahnya MoU, hingga hari kiamat nanti. Semenjak di deportasi dari syurga oleh Allah, setan telah men-deklarasikan sumpah setia untuk selamanya menyesatkan seluruh anak Adam dari jalan yang lurus. Setan dan para pengikutnya selalu mengasah berbagai ketrampilan dan latihan dalam diri mereka untuk menggoyang iman manusia. Sumpah iblis ini telah diabadikan Allah dengan sangat tegas di dalam Al Qur’an.

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat di atas menjelaskan bahwa, iblis akan membuat jerat-jerat bagi manusia “dari arah depan” agar mereka ragu-ragu akan perkara akhirat (min baini aidihim). Lalu mereka membuat jerat “dari arah belakang”, agar manusia terus mencintai keindahan dunia (wa min khalfihim). Jeratan “dari arah kanan” agar dalam memahami masalah-masalah agama manusia akan dibuat tidak jelas, ragu-ragu ( wa ‘an aimanihim), kemudian jeratan “dari arah kiri”, agar manusia senantiasa senang dengan kemaksiatan (wa ‘an syama’ilihim).

Ketika kita mulai melupakan akhirat bahkan goyah keyakinan kita akan datangnya hari pembalasan, tidak terbersit di hati halusnya titian sirath al mustaqim, ragu akan datangnya pertolongan Allah, sering kali bercanda kalau masuk neraka nanti jumpanya dengam para artis yang cantik cantik dan ganteng ganteng. Kalau sudah mulai merambah ke arah ini, maka pertempuran dengan setan sudah dimulai dari arah depan.

Solusinya, segera ingat akan kematian, ingatlah akan rahmat dan nikmat yang sangat banyak Allah berikan, yakinlah bahwa segala kenikmatan dan kesegsaraan sangat dipengaruhi oleh amal perbuatan yang telah kita usahakan di dunia, balasan di akhirat akan diterima walau sekecil zarrah, baik dan juga buruk.

Baca Juga:  Kerajaan Saudi Arabia izinkan Umrah Gunakan Visa Turis - Biro Travel Terancam?; Kemenag dan DPR Buka Suara

Kecintaan kepada dunia yang berlebihan mengalahkan persiapan memperbanyak bekal akhirat, mengandrunginya dengan penuh warna, seakan dunia tiada akan sirna. Pembicaraan-pun seputar mengumpulkan pundi-pundi harta, mobil mewah, dan deposito yang mencapai milyaran, wanita cantik.

Keadaan ini pernah disebutkan dalam sebuah hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Muslim, “Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau. Dan sesungguhnya Allah akan menyerahkannya kepada kalian dan melihat apa yang akan kalian lakukan. Maka, berhati-hatilah kalian pada dunia, dan berhati-hatilah juga pada para wanita ! Karena fitnah yang pertama kali menimpa Bani Israil datang dari para wanita”.

Sebagai contoh ketika pasukan setan mampu mengiring manusia untuk meyaksikan berbagai hiburan yang menyesatkan, ditengah malam sekalipun tanpa memikirkan kesehatan, pada saat itu serangan setan telah dilancarkan pada arah belakang

Untuk mengobati terhadap kecintaan dunia, ingatlah bahwa dunia dengan segala kenikmatannya hanya sesaat, manusia laksana musafir, singgah lalu berangkat pergi menuju kampung abadi “akhirat”.

Serangan setan ðari arah kanan sering dirasakan pada saat seseorang melakukan amal kebaikan. Setan mulai membisik saat terjaga tengah malam, rasanya kepingin melakukan shalat tahajjud, namun ada saja suara hati “tidurlah, kamu tadi telat tidur, besok harus bangun cepat, kesehatanmu lagi menurun, istirahatlah”. Setan terus menyerang dengan rayuannya, hingga seorang muslim meninggalkan amalan amalan kebaikan.

Setan selalu berupaya mengagalkan kalau tidak sanggup, melakukan upaya mengurangi volume ketaatan, maka solusinya kita harus bersegera dalam melaksanakan kebaikan karena Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik (Ali Imran ayat 133-134)

Ketika kemaksiatan seperti judi, khamar dan zina sudah menarik karena sudah dikemas dengan bungkusan indah dan ditata dengan manajemen profesional, maka senjata setan sudah mulai menyerang dari arah kiri.

Baca Juga:  DSI Aceh akan Seleksi Kafilah MTQ Nasional XXX

Saat ini riba ditata sangat indah oleh setan. Produk setan terkait riba sungguh sangat indah dan paling berhasil. lihatlah bagaimana lembaga perbankan, leasing dan perkreditan yang sangat marak, di dunia usaha. Bahkan seseorang bisa berbangga manakala bekerja di bank, padahal ia seorang muslim yang selalu sholat 5 waktu.

Terlebih lagi dimasa kini hampir tidak ada orang yang terlepas dari membeli balutan kredit dengan akad yang mengandung riba bahkan parahnya ibadah haji pun menjadi komoditas rawan riba. Nauzubillah

Ketika cara setan mengusik keimanan melalui arah depan, belakang, kiri dan kanan sudah dilancarkan, Allah Ta’ala masih menyisakan dua ruang untuk manusia yang tidak bisa ditembusi setan, yaitu “atas dan bawah”. Dua ruang ini hanya diperutukkan kepada hamba Allah yang senantiasa bermunajah sambil mengangkat kedua tangannya meminta dalam doa dengan penuh kerendahan hati, lalu bersujud kepada Allah dengan penuh kekhusyu’, maka Aku akan memngampuni dosa-dosa mereka, kata Allah

Ada kisah menarik sebagai ibrah bagi kita untuk mengimbangi strategi setan dalam mengusik kita. Ribuah tahun yang lalu ketika Datok setan memncoba membai informasi penting, kapan saat yang tepat bagi tentara setan menyerbu dalam jasad manusia. Suatu hari Datok setan menjumpai Nabi Musa a.s. Lalu berkata “wahai Musa, engkau telah dipilih oleh Allah sebagai rasulnya. Kamu dapat langsung menerima firman Allah, kan aku ini sama-sama makhluk Allah juga. Kau kan tahu aku ini pendosa, tapi aku sudah bosan dengan pekerjaan ku sebagai pendosa, aku hendak bertobat, bantulah aku menyampaikan ampunanku kepada Tuhan kita.

Segera Nabi Musa a.s berdoa kepada Allah, lalu Allah berfirman: “Wahau Musa, segala keperluan dan permintaanmu sudah ku penuhi, suruh iblis bersujud ke kuburan Adam”. Musa pun menyampaikan hasil pertemuannya kepada iblis, dengan nada angkus iblis menjawab: “Mana mungkin itu, pada saat hidup saja aku tidak sujud kepadanya, apalagi sudah mati”.

Baca Juga:  Tarekat Naqsabandiyah di Sumut Laksanakan Salat Idul Adha 1445 H Minggu

Wahai Musa, kata iblis, karena engkau telah berbaik menolong ku, aku akan memberimu petuah yang akan menyelamatkanmu. Kenanglah aku pada tiga waktu, pastikan itu tiga waktu.

Ingatlah aku pada saat kamu marah. Waktu kamu marah jiwaku sudah merasuk ke dalam jiwamu, mataku ada di matamu, gerakanku ada dalam aliran darahmu, Itu pertama Musa.

Ingat yang kedua, pada saat kamu berada di medan jihad. Aku akan mendatangi anak Adam pada saat mereka berhadapan dengan musuh. Aku akan mengingatkan mereka akan isteri di rumah, harta yang ditinggalkan, anak-anak mereka, sehingga mereka lari dari medan juang.

Dan yang ketiga, jauhilah keadaan berduan dengan wanita yang bukan mahram, karena pasukanku akan terus menyerangmu hingga terjerumus kelembah zina penuh kehinaan.

Begitulah setan dan bala tentaranya selalu mengusik iman manusia. Sebagai seorang muslim tidak akan selamat dari jerat-jerata setan kecuali dengan rahmad Allah Ta’ala.

Karena itu, mintalah selalu kepada Allah petunjuk dan keselamatan serta berusahalah mengetahui jerat-jerat iblis. Karena memang tidak akan selamat seseorang dari jerat setan kecuali dengan ilmu dan pertolongan Allah. Diantara doa yang diajarkan Nabi SAW kepada kita untuk dibaca pada waktu pagi dan petang adalah.

”Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu ‘afiat (keselamatan dari segala keburukan) di dunia dan di akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepadaMu pemaafan dan ‘afiat pada agamaku dan kehidupan duniaku, keluarga, dan hartaku. Ya Allah tutuplah aurat-auratku, berikan rasa aman padaku. Ya Allah jagalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dari atas, dan aku berlindung pada keagunganMu agar aku tidak tersambar dari bagian bawahku”, (H.R Abu Dawud dari Ibnu Umar,)


Lamlhom, Medio Rajab 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *