Pasangan Nomor Urut 1, Presiden Bukan Milik Satu Kelompok
BANDA ACEH – Debat calon gubernur Aceh yang ditunggu-tunggu publik pada Jumat malam, 25 Oktober 2024, menampilkan kejutan menarik. Pasangan nomor urut 02 menunjukkan performa yang sangat dominan, dengan Muzakir Manaf (Mualem) berhasil menguasai panggung.
Meskipun sebelumnya dikhawatirkan akan kesulitan dalam menyampaikan materi debat, Mualem tampil elegan dengan menyerahkan sebagian besar pembacaan visi-misi kepada cawagub Fadhullah alias Dek Fadh.
Dalam penampilannya, Mualem hanya menyampaikan garis besar visi-misi, sementara Dek Fadh berhasil membacakan detailnya dengan intonasi yang menarik dan menyelesaikannya sebelum waktu habis.
Sebaliknya, pasangan nomor urut 01, yang diwakili oleh Cagub Bustami Hamzah, tampak kesulitan dalam membagi peran.
Bustami kehabisan waktu untuk menyelesaikan pembacaan visi-misi, sehingga tidak ada waktu tersisa untuk cawagubnya.
Presiden Bukan Milik Kelompok Tertentu
Sesi saling tanya pada debat kandidat cagub/cawagub Aceh, berlangsung sengit. Cagub Bustami Hamzah dari pasangan nomor 01 menanyakan kepada paslon 02, apa strategi yang akan ditempuh untuk mensejahterakan rakyat manakala Aceh tidak lagi memiliki dana otsus.
Menjawab pertanyaan tersebut, Muzakir Manaf (Mualem) dengan optimis menyatakan, bahwa pasangan mereka memiliki konektivitas dengan presiden saat ini, yakni Prabowo Subianto. Dengan hubungan tersebut, sambungnya, dia bersama Fadhlullah yang ketua Gerindra Aceh bisa dengan mudah membangun komunikasi dengan Pusat.
Mendapat jawaban seperti itu, Bustami atau populer dengan Om Bus tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia membalas pernyataan kubu 02 dengan kalimat yang mematikan. “Presiden bukan milik kelompok tertentu, presiden milik semua rakyat Indonesia,” ujarnya.
Kolaborasi dengan cawagub Fadhil Rahmi membuat penampilan paslon 01 sangat percaya diri. Secara keseluruhan, sesi berikutnya banyak dikuasai paslon 01.[]
[]