Deretan Presiden Korsel yang berakhir Kelam: Digulingkan, Dipenjara, hingga Bunuh Diri

by
Warga Korea Selatan membawa obor dan bendera nasional ketika mereka berbaris di jalan selama upacara peragaan ulang Hari Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret, peringatan pemberontakan 1919 melawan pemerintahan kolonial Jepang, di Cheonan, Korea Selatan, Kamis, 28 Februari, 2019. | Foto AP / Lee Jin-man

JAKARTA – Situasi politik di Korea Selatan (Korsel) kembali memanas setelah Presiden Yoon Suk Yeol menerapkan darurat militer pekan lalu. Keputusan tersebut memicu penolakan keras dari Majelis Nasional Korsel yang hanya bertahan enam jam setelah darurat militer diberlakukan.

Penolakan ini semakin memperburuk nasib Presiden Yoon, dengan parlemen yang kini berupaya untuk menggulingkannya.

Pada hari Sabtu lalu, Majelis Nasional Korsel menggelar pemungutan suara untuk menggulingkan Yoon, namun usaha pemakzulan tersebut gagal karena pemungutan suara tidak mencapai kuorum. Politisi dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang merupakan partai pendukung Yoon, memilih untuk walk out dari ruang sidang, menghalangi tercapainya jumlah suara yang diperlukan.

Hari ini, Sabtu (14/12/2024), Majelis Nasional kembali akan mengadakan pemungutan suara untuk mencoba memakzulkan Presiden Yoon. Untuk berhasil menggulingkan Yoon, parlemen membutuhkan tambahan 8 suara dari anggota PPP agar penggulingan bisa diterima.

Langkah ini menambah panjang daftar sejarah politik Korea Selatan yang penuh gejolak. Beberapa presiden negara tersebut tercatat pernah menghadapi kesulitan besar dalam memimpin, dengan ada yang dijebloskan ke penjara, digulingkan lewat kudeta, hingga mengakhiri hidup mereka.

Berikut daftar lengkapnya, sebagaimana dirangkum CNBC Indonesia dari AFP:

1. Park Geun Hye

Pada Desember 2016, Park Geun Hye, presiden sejak 2013, dimakzulkan oleh Parlemen dalam sebuah keputusan yang dikonfirmasi pada bulan Maret 2017 oleh Mahkamah Konstitusi, yang menyebabkan dakwaan dan pemenjaraannya.

Putri dari mantan diktator Park Chung Hee, ia adalah presiden wanita pertama Korea Selatan dan telah menampilkan dirinya sebagai orang yang tidak korup. Namun, ia dituduh menerima atau meminta puluhan juta dolar dari konglomerat, termasuk Samsung.

Tuduhan tambahan termasuk berbagi dokumen rahasia. Ia juga tercatat menempatkan artis yang kritis terhadap kebijakannya dalam ‘daftar hitam’, dan memecat pejabat yang menentangnya.

Baca Juga:  Kapolsek Peukan Bada Gagalkan Upaya Gadis Ingin Bunuh Diri

Park dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada tahun 2021 dan denda yang besar. Namun pada akhir tahun itu, ia diampuni oleh penggantinya, Moon Jae In.

Yoon, presiden saat ini, adalah seorang jaksa Seoul pada saat itu dan memainkan peran penting dalam pemecatan dan penahanannya selanjutnya.

2. Lee Myung Bak

Berkuasa dari tahun 2008 hingga 2013, Lee Myung Bak dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada bulan Oktober 2018 karena korupsi.

Yang paling menonjol, ia dinyatakan bersalah menerima suap dari Samsung sebagai imbalan atas bantuan kepada ketua konglomerat itu saat itu, Lee Kun Hee, yang telah dihukum karena penggelapan pajak. Mantan pemimpin tersebut diampuni oleh Presiden Yoon pada bulan Desember 2022.

3. Roo Moo Hyun

Roo Moo Hyun memimpin dari tahun 2003 hingga 2008. Pendukung kuat perbaikan hubungan dengan Korea Utara (Korut) ini bunuh diri dengan melompat dari tebing pada bulan Mei 2009.

Ia mendapati dirinya menjadi target penyelidikan atas pembayaran oleh seorang produsen sepatu kaya sebesar satu juta dolar kepada istrinya dan lima juta dolar kepada suami salah seorang keponakannya.

4. Chun Doo Hwan

Presiden Korsel satu ini dikenal sebagai “Penjagal Gwangju” karena memerintahkan pasukannya untuk menghentikan pemberontakan terhadap kekuasaannya di kota barat daya Gwangju Ia mengundurkan diri pada tahun 1987 dalam menghadapi demonstrasi massa dan menyerahkan kekuasaan kepada anak didiknya Roh Tae Woo.

Roh dan Chun telah dekat selama beberapa dekade, pertama kali bertemu sebagai teman sekelas di akademi militer selama Perang Korea.

Pada tahun 1996, kedua pria itu dihukum karena pengkhianatan atas kudeta tahun 1979 yang membawa Chun ke tampuk kekuasaan, pemberontakan Gwangju tahun 1980, korupsi, dan pelanggaran lainnya.

Baca Juga:  Polisi Pukul Mahasiswa pro-Palestina telah menimbulkan kemarahan di Italia

Roh dijatuhi hukuman 22,5 tahun penjara, yang dikurangi menjadi 17 tahun. Sementara Chun dijatuhi hukuman mati, hukuman yang diringankan menjadi penjara seumur hidup.

Mereka kemudian diberi amnesti pada tahun 1998 setelah hanya menghabiskan dua tahun di balik jeruji besi.

5. Park Chung Hee

Park Chung Hee dibunuh pada bulan Oktober 1979 oleh kepala mata-matanya sendiri saat makan malam pribadi. Peristiwa malam itu telah lama menjadi subjek perdebatan sengit di Korsel, khususnya mengenai apakah pembunuhan itu direncanakan sebelumnya.

Chun Doo Hwan dan Roh Tae Woo, yang saat itu menjabat sebagai jenderal angkatan darat, memanfaatkan kekacauan politik untuk melancarkan kudeta pada Desember 1979.

6. Yun Po Sun

Presiden Yun Po Sun digulingkan pada tahun 1961 dalam kudeta yang dipimpin oleh perwira angkatan darat Park Chung Hee. Park mempertahankan jabatan Yun tetapi secara efektif mengambil alih kendali pemerintahan. Park kemudian menggantikannya setelah memenangkan pemilihan umum pada tahun 1963.

7. Syngman Rhee

Presiden pertama Korsel, Syngman Rhee, yang terpilih pada tahun 1948, dipaksa mengundurkan diri oleh pemberontakan yang dipimpin mahasiswa pada tahun 1960. Pemberontakan terjadi setelah ia berupaya memperpanjang masa jabatannya melalui pemilihan umum yang curang.

Rhee dipaksa mengasingkan diri di Hawaii, tempat ia meninggal pada tahun 1965.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *